Zaki mengatakan, pelantikan dari Kepala Lapas Ciangir Legok dengan minimum security tentu saja pemerintah daerah mendukung penuh Kepala Lapas minimum security Ciangir yang baru dilantik tersebut, terlebih karena konsepnya Itu bukan lagi Lapas dengan tingkat keamanan yang tinggi tapi lapas dengan konsep terbuka.
Lanjutnya, Zaki menambahkan di Lapas Ciangir ini banyak Balai Latihan Kerja yang bisa juga dipergunakan masyarakat sekitar maupun warga binaan untuk pertanian peternakan perikanan bahkan untuk industri.
"Kami pemerintah daerah mendukung program yang ada di Lapas minimum security dengan banyak BLK di kawasan lapas ciangir ini, dan mudah-mudahan ini menjadi salah satu pusat holtikultura di Selatan Kabupaten Tangerang di mana potensi holtikultura di Lapas Ciangir cukup baik dan ini tentu saja menjadi kerja bersama antara masyarakat, pemerintah daerah, dan Kementerian Hukum dan HAM dalam rangka membangun kesejahteraan masyarakat binaan dan masyarakat sekitar," tutur Zaki.
Dodot Adi Koeswanto selaku Direktur Teknologi dan Kerjasama Ditjenpas Kemenkum HAM mengungkapkan, Permukiman Pemasyarakatan Ciangir Legok adalah lapas minimum security dengan konsep open camp pertama di Indonesia. Saat ini di kompleks lapas hanya ada beberapa bangunan, berdampingan dengan rumah penduduk, persawahan, dan lahan kebuh siap garap.
"Warga binaan penghuni pertama kompleks pemasyarakatan ini yang akan mengubah lahan kosong menjadi perkebunan, mengubah lahan lainnya menjadi lokasi budi daya perikanan, peternakan, atau pertanian, setelah mereka memperlihatkan perilaku baik, kami akan membinanya menjadi individu mandiri, dan siap berintegrasi dengan masyarakat setelah bebas,” kata Dodot. (agie/infokom)