Diduga Asal Jadi, Pelaksanaan Kegiatan P3GAI Ada Indikasi Mengurangi Volume

Lebak, lensafokus.id -- Kelompok P3A Jagir Berkah di Desa Jelupanggirang Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak, Banten, menerima Program Percepatan Penggunaan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) Tahun Anggaran 2024. Program tersebut, di laksanakan secara swakelola oleh kelompok Jagir Berkah, yang berlokasi di Kampung Ciateul Desa Jalupanggirang Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak, Banten.

Namun sayangnya, pada pelaksanaannya, diduga dilaksanakan asal jadi dan ada indikasi mengurangi volume. Hal itu nampak ketika awak media melakukan pemantauan di lokasi pekerjaan dengan pagu nilai anggaran sebesar Rp 195.000.000.

IMG 20241101 204157

Sementara itu, pantauan dilokasi juga disamping batu bagian atas yang menumpang pada permukaan tanah serta sebagian menggunakan material batu bekas, di duga pemasangan batu tidak di gali kepermukaan tanah. Pada saat itu pula.

Menurut istri ketua pelaksana pekerja mengatakan bahwa keuangan program tersebut di kelola langsung oleh Kepala Desa Jalupanggirang.

"Kalau pak haji hanya sekedar kuli saja," Ujarnya.

Sementara Ketua Pelaksana Kelompok P3A Jagir Berkah H. Nurdin, Ketika ditemui dikediamannya Tidak ada.

Johan Fath Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Pembangunan Banten (P2LPB) mengatakan, Program P3-TGAl yang tidak sesuai petunjuk teknis patut dipertanyakan karena menurutnya pelaksanaan kegiatan tersebut sudah jelas ada Juklak dan Juknis sebagai acuan.

"Pemasangan batu untuk saluran air itu harus memakai pondasi agar tidak mudah tergerus air dan tinggi pasangan 70 cm, jangan sampai Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air irigasi dijadikan ajang untuk mencari keuntungan sendiri atau kelompok, dengan adanya program tersebut bisa bermanfaat bagi para petani setempat," Paparnya.

"Jika dugaan itu benar bahwa Program P3-TGAI desa Jalupang girang dalam pelaksanaannya tidak mengacu ke petunjuk teknis maka P2LPB akan berkirim surat ke APH meminta agar dilakukan penyelidikan dan atau penyidikan," Pungkasnya.

Ade Kepala Desa Jalupanggirang ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp terkait dugaan pelaksanaan kegiatan mengatakan masyarakatlah yang menilai, pasalnya kegiatan tersebut sudah diperiksa oleh pihak Balai dan Pendamping tinggal tunggu pemasangan batu prasasti.

"Silahkan saja orang yang menilainya bilang jelek ya jelek, yang bilang bagus ya silahkan, karena kegiatan ini sudah diperiksa oleh pihak Balai dan Pendamping tinggal nggu pemasangan batu prasasti," Jelasnya. (Cecep)

Rate this item
(0 votes)
Go to top