Kejadian bermula ketika dua oknum anggota LSM Gerhana mendatangi SMKN 9 untuk menanyakan surat yang sebelumnya mereka kirimkan. Mereka diterima oleh staf Tata Usaha (TU), Siti Fauziah dan Sarti, yang kemudian mengarahkan mereka ke bagian Humas, Mansyur. Setelah bertemu Mansyur, kedua pelaku bergegas pulang.

Namun, saat berada di halaman sekolah, terjadi cekcok mulut antara kedua pelaku dengan Karyono dan Sunarto. Akibatnya, Karyono yang juga merupakan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mengalami luka tusuk. Sementara itu, Sunarto dipukul dengan helm hingga mengalami memar di hidung.

Usai melakukan penusukan, kedua pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor berwarna merah. Kedua korban segera dilarikan ke RSUD Balaraja untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kepala Desa Pasanggrahan, Agus Setyantoro, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya dan warga telah melaporkan peristiwa ini ke Polsek Cisoka dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.

"Ini adalah peristiwa kriminal murni, maka kami dan warga telah melaporkan ke Polsek Cisoka dan kami sepenuhnya menyerahkan untuk diproses secara adil," ujar Agus.
Agus juga menambahkan bahwa pihaknya telah meredam emosi warga agar tidak bertindak melawan hukum dan memastikan masyarakat Desa Pasanggrahan tetap menjaga keamanan dan kondusifitas. Ia menyayangkan peristiwa ini terjadi di lingkungan lembaga pendidikan yang seharusnya dilindungi.

"Selaku Kepala Desa Pasanggrahan, saya telah meredam emosi warga agar tidak bertindak melawan hukum. Masyarakat Desa Pasanggrahan tetap menjaga keamanan serta kondusif. Ia menyayangkan peristiwa ini terjadi di lembaga pendidikan yang seharusnya dilindungi oleh kita semua, dan ini merupakan peristiwa yang pertama kali terjadi di wilayah Desa Pasanggrahan," tutup Agus Setyantoro.

Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menangkap pelaku dan mengungkap motif penusukan ini. (War)