Pelaksana harian Kepala BPBD Kabupaten OKU Taufik melaporkan dilaksanakannya apel gelar pasukan dan peralatan ini yaitu untuk meningkatkan sinergitas antara stakeholder serta mengecek kesiapan Satgas Karhutla kabupaten OKU dalam mengantisipasi Karhutla di wilayah kabupaten OKU dari kesiapan personil dan kesiapan peralatan.
Apel gelar pasukan ini diikuti Kodim 0403 OKU, Polres OKU, BPBD, Satpol PP, Damkar, Dishub, Pasukan Tagana Dinsos, PT. Musi Hutan Persada, Dinkes, BUMN, BUMD, serta masyarakat peduli api.
Pelaksana harian bupati OKU Drs. H. Edward Candra, M.H sebagaimana kita ketahui, selama hampir 5 tahun terakhir kabupaten OKU tidak pernah terjadi Karhutla yang berdampak luas, ini harus kita pertahankan supaya tidak terjadi di tahun mendatang.
Apel gelar pasukan dan peralatan kesiapsiagaan pencegahan dan penanggulangan Karhutla untuk menyatukan gerak langkah antisipasi dan kewaspadaan dini terhadap potensi Karhutla yang di perkirakan pada bulan Mei hingga September 2021 sudah memasuki musim kemarau.
Melalui apel pasukan Karhutla ini, Pelaksana harian bupati OKU menyampaikan hasil Rakornas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021 yang digelar di Istana Negara, Jakarta Senin 22 Februari 2021. Dalam arahannya, setidaknya ada enam hal yang ditekankan oleh Presiden Joko Widodo terkait upaya pengendalian Karhutla.
Pertama, Presiden meminta agar upaya pencegahan diprioritaskan. Prioritas pencegahan jangan sampai terlambat karena jika sudah terlambat, upaya pemadaman akan jauh lebih sulit untuk dilakukan.
Kedua, infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai tingkat bawah. Selain dari sisi teknologi, Presiden juga meminta agar unsur pemerintahan serta TNI dan Polri di bawah yaitu Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kepala desa turut dilibatkan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan ini.
Ketiga, semua pihak harus mencari solusi yang permanen untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan ini untuk tahun-tahun mendatang.
Keempat, Presiden meminta agar penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan.
Kelima, Presiden kembali menekankan pentingnya untuk tidak membiarkan api membesar sehingga sulit dikendalikan. Untuk itu, seluruh unsur pemerintah di daerah baik gubernur, bupati, walikota, maupun unsur TNI-Polri baik pangdam, danrem, dandim, kapolda, hingga kapolres, harus tanggap dalam menyikapi hal tersebut.
Keenam, Kepala Negara meminta agar langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi. Penegakan hukum yang tegas terhadap siapapun yang melakukan pembakaran hutan dan lahan, baik itu di konsesi milik korporasi, milik perusahaan, maupun di masyarakat sehingga timbul efek jera.
Terkait hasil Rakornas yang ditegaskan Presiden semua jajaran pemerintahan dan seluruh elemen masyarakat agar berperan aktif menyebarkan himabauan pemerintah, dan berkoordinasi terhadap potensi bahaya Karhutla.
Melalui apel gelar pasukan Satgas penanggulangan Karhutla ini, Plh. Bupati OKU menginstruksikan agar Satgas Karhutla selalu siaga, begitu juga dengan posko dari tingkat kecamatan hingga yang ada di desa agar difungsikan dengan sebaik-baiknya.
Pada kesempatan ini, Plh. Bupati OKU menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bersinergi dalam mengantisipasi Karhutla, yaitu Kodim 0403 OKU, Polres OKU, BUMN, BUMD, LSM peduli lingkungan, serta segenap elemen masyarakat kabupaten OKU.
Turut hadir Dandim 0403 OKU, Kajari OKU, WakaPolres OKU, Sekda, Asisten, Kanmenag, OPD, Kabag, Camat, Muspika, BUMN/BUMD, Orari, RAPI, LSM Peduli Api serta Undangan Laninnya.
(Alv)