Lomba ini membuktikan komitmen para peserta dalam syiar seni Islam yang bernilai estetika tinggi. Pada cabang kaligrafi kontemporer, para peserta menunjukkan kreativitas luar biasa dengan memadukan seni tradisional kaligrafi dengan gaya modern. Karya-karya yang ditampilkan tidak hanya mencerminkan kemahiran teknis, tetapi juga memperlihatkan pemahaman mendalam terhadap makna ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Sementara cabang dekorasi kaligrafi memperlihatkan keindahan ornamen dan harmoni desain yang memperkuat keagungan seni Islam. Peserta berlomba menciptakan karya yang kaya akan detail, perpaduan warna, dan komposisi yang memukau.
Ketua Majlis 14, Baehaqi Yasin, mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme peserta dan kualitas karya yang terus meningkat. “Hari kedua ini menjadi bukti betapa besar potensi seni kaligrafi dalam melestarikan nilai-nilai Islam. Para peserta menunjukkan semangat yang luar biasa untuk menghasilkan karya terbaik,” ujarnya.
Hari kedua ini juga menarik perhatian masyarakat yang hadir untuk menyaksikan langsung proses kreatif para peserta. Dengan peserta cabang kaligrafi kontemporer sebanyak 35 peserta dan cabang dekorasi kaligrafi sebanyak 27 peserta, ini perwakilan dari 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Selain menjadi ajang kompetisi, lomba ini menjadi wadah inspirasi dan pembelajaran tentang seni kaligrafi Islam.
Selain itu, peserta lomba cabang kontemporer yang mewakili Kecamatan Tigaraksa, Marfuah Mutoharo menjelaskan, konsep perlombaan ini sesuai ayat yang dikeluarkan. “Misalnya dengan tema menceritakan tentang surga dan neraka, maka konsep yang yang harus kita lukis sesuai dengan ayat tersebut.” jelasnya.
Peralatannya juga berbeda dengan cabang-cabang lain seperti kanvas, kuas dan cat lukis yang sangat berbeda seperti akrilik. (Red)