Dikutip dari CNN, bermula dari bau menyengat seperti gas, yang berasal dari bahan bakar minyak (BBM) tercium warga, beberapa menit lamanya. Tak lama berselang, terdengar bunyi ledakan yang sangat kuat, menyebabkan terjadinya kebakaran di Plumpang, Jakarta Utara. Jumat Malam (3/3/2023), sekira pukul 20:11 WIB.
Area Manager Pertamina Regional JBB Jakarta, Eko Kristiawan menuturkan, benar telah terjadi kebakaran pipa penerimaan di intergrasi terminal Jakarta Plumpang, yang hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut.
"Kami akan segera melakukan investigasi terkait penyebab kebakaran tersebut, fokus kami saat ini adalah penanggulangan, pemadaman dan evakuasi warga dan pekerja kita yang berada di Plumpang. Dan kami berharap bisa ditanggulangi secara maksimal," ucapnya.
Tak berselang lama setelah ledakan dan kebakaran, sekira pukul 20:30 WIB, puluhan unit Damkar dan ratusan personil gabungan langsung diterjunkan ke lokasi. Akses jalan ditutup, area sekitar dijaga ketat oleh petugas, guna penanganan dan pengamanan area sekitar kebakaran.
Area yang padat pemukiman menyebabkan sulitnya akses bagi para petugas menuju lokasi kebakaran, ditambah sulitnya mendapatkan sumber air tambahan untuk memadamkan api.
Kasudin Damkar Jakarta Utara, Rahmat Kristanto, menerangkan, belasan korban meninggal dunia berhasil dievakuasi, sementara puluhan korban luka dibawa ke RS terdekat wilayah Jakarta Utara. Belum diketahui luas kobaran api, petugas berfokus memadamkan api dan evakuasi.
"Korban meninggal dunia dua diantaranya adalah anak-anak, luas kebakaran belum dapat kami pastikan, fokus saat ini pemadaman dan evakuasi, demikian informasi sementara," tutur Rahmat.
Depo yang dibangun tahun 1974 tersebut, pernah terbakar di bulan Januari tahun 2009 lalu, Belum diketahui penyebab kebakaran kali ini, puluhan rumah warga turut terbakar, selain fokus melokalisir api dan evakuasi korban, petugas mendirikan posko sementara di area tersebut.
(BDN/net)