Hal itu diungkapkan Dedie usai melihat langsung bencana lonsor yang menewaskan seorang petugas kepolisian dan 8 warga sipil lainnya di pemancingan yang berlokasi di Gang Kepatihan, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (11/10/2022) malam.
Lokasi ini, menjadi salah satu lokasi bencana yang terparah yang terjadi di Kota Bogor akibat cuaca ekstrem.
Di lokasi itu pula, sementara ada 20 korban yang diantaranya 9 orang tertimbun dan selamat, serta 1 orang meninggal dunia. Korban jiwa tersebut merupakan salah satu anggota kepolisian dari Polsek Bogor Tengah.
"Hasil inventarisir dari tim BPBD, Damkar maupun dari Tagana tercatat ada 20 nama dalam dua shift pemancingan di lokasi longsor tersebut. Pertama jam 14.00 dan shift jam 16.00. Total 20 nama ini semuanya sudah dapat dilacak keberadaannya. Dimana korban luka berat ada dua orang dan satu orang meninggal dunia atas nama Pak Jefri," ujar Dedie.
Evakuasi dan pencarian korban lainnya di bencana longsor Gang Kepatihan berlangsung sedari sore dan dihentikan sekitar pukul 22.00 WIB. Namun Dedie mengatakan, jika ada informasi lanjutan mengenai korban yang kemungkinan masih tertimbun, petugas segera menindaklanjuti.
"Jadi kalau nanti besok ternyata masih ada inventarisir dari kendaraan bermotor misalnya yang ditinggal dan belum diambil nanti akan kita lacak apakah ini juga termasuk korban yang tertimbun. Tetapi sejauh ini dari saksi mata dan dari pengelola pemancingan, kemudian juga dari pengurus RT RW dan saksi yang lain menyebutkan semuanya sudah terevakuasi," sahut Dedie.
Dalam kesempatan itu, Dedie juga menyampaikan kepada masyarakat, memang dalam fenomena cuaca ekstrem yang dihadapi sekarang perlu ada kehati-hati yang tinggi dan kewaspadaan. Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena cuaca ekstrem ini masih akan berlangsung sampai dengan bulan April 2023.
Sementara Bogor yang selama ini langganan untuk curah hujan yang tinggi, tanah longsor, pergerakan tanah, pohon tumbang, banjir lintasan dan banjir ini pun harus mendapatkan perhatian lebih.
"Dampak sejak bulan Juli sampai dengan hari ini ada sekitar 500-an kepala keluarga yang terdampak langsung (cuaca ekstrem). Kemudian juga ada beberapa kerusakan infrastruktur baik sedang maupun berat. Ditambah juga korban dari rumah warga yang terkena longsor maupun pergerakan tanah dan banjir," paparnya.
Sehingga, sambung Dedie, situasi saat ini harus disikapi dengan kewaspadaan yang tinggi. Masyarakat juga diminta memahami jika dalam situasi hujan dengan intensitas tinggi. Apalagi lokasi masyarakat yang berada di tebingan cukup curam.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui BPBD juga sudah ditugaskan untuk terus memonitor titik - titik rawan bencana. Tentu dibantu oleh instansi lainnya seperti TNI dan Polri.
"Untuk para korban, Pemkot Bogor mengucapkan belasungkawa sebesar - besarnya. Termasuk untuk meninggalnya satu orang anggota Polri Babinsa dari Bogor Tengah yang menjadi korban tanah longsor pada sore hari ini. Mudah-mudahan beliau diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa," katanya.
(Billy Adhiyaksa)