Hasil penelitian menunjukkan, berjalan dengan kecepatan rata-rata mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 24 persen. Bagi yang berjalan lebih cepat, risikonya berkurang sekitar 21 persen.
Berjalan dengan kecepatan rata-rata juga mengurangi risiko kematian dini dengan semua penyebab sebesar 20 persen. Berjalan dengan langkah lebih cepat mengurangi risiko empat persen lebih banyak dibandingkan kecepatan lambat.
Menurut studi tersebut, jenis kelamin dan indeks massa tubuh tidak berpengaruh pada hasil yang didaparkan. Selain itu, berjalan pada kecepatan rata-rata atau cepat tidak terbukti berdampak pada kematian akibat kanker.
Temuan yang menganalisis data 50.225 pejalan kaki tersebut telah diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine. Penulis utama studi adalah Profesor Emmanuel Stamatakis dari School of Public Health di Universitas Sydney.
Pria yang aktif di Charles Perkins Center itu menyampaikan, berjalan kaki juga efektif membuat lansia hidup sehat. Pejalan kaki berusia 60 tahun atau lebih mengalami penurunan 46 persen risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Angka tersebut berlaku pada mereka yang berjalan dengan kecepatan rata-rata. Sementara, pejalan kaki dalam rentang usia sama mengalami penurunan risiko kematian sebesar 53 persen jika rutin berjalan lebih cepat.
"Langkah cepat umumnya berkisar antara lima hingga tujuh kilometer per jam, tergantung pada tingkat kebugaran pejalan kaki. Indikator lain adalah kecepatan itu membuat Anda sedikit kehabisan nafas atau berkeringat," kata Stamatakis, dikutip dari laman Indian Express.