Meski untuk pertama kalinya warga Tionghoa asal Kalbar menggelar Imlek Nasional, namun begitu disambut atusias oleh warga yang ada diperantuan.
Ketua Panitia Imlek Nasional Tjhai Leonadri mengatakan, Imlek ini pertama kali PTK Indonesia membikin acara dengan 40 lebih perkumpulan menjadi satu.
“Perayaan Imlek tahun 2019 ini membawa pesan yakni tema Empat Pilar, Kebangsaan, UUD 45, Pancasila, dalam kekeluargaan yang kompak,” kata Tjhai Leonadri jelang acara digelar.
Dalam kesempatan itu, anggota DPR RI Darmadi Durianto mengatakan, bahwa kegiatan Imlek yang digelar oleh PTK Indonensia tidak berbau politik.
“Kegiatan ini tidak ada beraroma politik. Semua parpol ada disini, Ya Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar, NasDem dan Hanura serta partai lainnya ada,” katanya.
Ketua Presidum PTK Indonesia Ir. Rudi Halam menegaskan kembali bahwa Imlek yang digelar tidak ada kaitan dengan politik praktis.
“Kita bentuk PTK Indonesia tidak ikut dalam politik. Jadi, ini murni kerinduanku kami khusus untuk Kalbar. PTK Indonesia punya ciri khusus dimana perantauan banyak sekali di Jakarta dan berbagai kota,” tegasnya.
Rudi mengatakan, PTK Indonesia juga menggundang para pejabat DKI maupun Nasional. “Yang hadir pertama dari wakil pemerintah Menteri Perhubungan Budi Karya. Kita undang Pak Anies Baswedan, Kapolda dan Pangdam kita undang. Selain itu juga Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang. Juga tokoh-tokoh Kalbar, kita juga Gubernur Kalbar dan wali kota,” katanya.
Rudi menjelaskan, pluralitas kita sebagai bangsa justru PTK Indonesia ingin membuat acara ini untuk berbagai kalangan.
“Suku Tianghoa tidak hanya Budha, Kristen, Muslim juga ada. Kita ingin keberagaman jadi seperti itu. Dari salah satu ketua pembina kita juga Islam tidak ada perbedaan,” katanya.