Diketahui, perusahaan bernama PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) ini melakukan aktivitas komersil nya itu di lahan Desa Tanjung Burung dan batas Desa Pangkalan Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang.
Nur, warga RT 01/RW 03 Kampung Kebun Buaya Desa Pangkalan mengatakan aktivitas peternakan membuat udara tak nyaman di hirup lantaran bau seperti kotoran sapi di waktu tertentu.
"Kalo dibilang bau, memang bau pak adanya aktivitas peternakan sapi disana. Apalagi kalo waktu sore hari, kan anginnya arah ke sini (warga-red)," ujar Nur saat berbincang wartawan di kediamannya, Rabu (10/2/2021).
Menurut Nur, selama 12 tahun lebih perusahaan itu berdiri, tidak pernah dirinya dan warga mendapat kompensasi atas polusi udara yang timbul dugaan kuat penyebab aktivitas peternakan sapi.
"Boro-boro dapat kompensasi. Selama 12 tahun lebih yang saya tau gak pernah ada, apalagi bantuan Covid kaya sekarang," pungkasnya.
Sementara, Nenek Misna menuturkan sering merasakan pusing kalau mencium aroma bau sapi. Hanya saja, ia lebih memilih berdiam mengatur nafas.
"Jadi kaya udah terbiasa sama bau nya. Emang pusing kalau nyium bau sapi ke hidung kerasa. Kalau abang-abang mah mungkin belom biasa ya," kata Misna
Terpantau, lokasi pemukiman yang berjarak sekitar ratusan meter itu dengan aktivitas peternakan sapi. Dan dibatasi dengan lahan pertanian.
Sampai berita ini tayang, wartawan masih berupaya konfirmasi pihak perusahaan peternakan sapi dan dinas terkait.
(Mad Sutisna)