Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memaparkan kegiatan dan program yang dilakukan Kabupaten Tangerang sebagai pencegahan serta upaya dalam menjaga kondisi lingkungan hidup di kabupaten Tangerang.
Saat ini, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang saat ini telah mencapai 4 Juta jiwa dengan rata-rata pertumbuhan penduduk antara 3,1-3,3% per tahun hal tersebut tidak dipungkiri bahwa isu paling utama adalah sampah.
Sebagai bentuk nyata komitmen Pemda Kab. Tangerang untuk mewujudkan wilayah yang bersih dan sehat, maka digulirkannya beberapa program unggulan, seperti KIPPRAH (Kita Peduli Permasalahan Sampah) yang didalamnya bermuatan program-program yang mengikutsertakan berbagai lembaga hingga kelompok terkecil. Kelompok tersebut yaitu keluarga.
Sanitasi dan tata guna lahan juga menjadi masalah pada Kabupaten Tangerang. Beberapa program yang diselenggarakan guna menangani permasalahan di kawasan permukiman kumuh seperti rumah tidak layak huni, prasarana sarana dan utilitas yang tidak sesuai standar dan kurang memadai.
Dalam menjalankan beberapa program, Kab. Tangerang bekerja sama dengan beberapa kemitraan Dan yang terakhir terdapat masalah kualitas dan juga kuantitas air.
Kualitas air menjadi salah satu komponen lingkungan yang sangat penting dan sebagai indikator sehatnya suatu daerah aliran sungai. Melalui Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Air Tanah hingga himbauan kepada pelaku usaha/kegiatan untuk melakukan konservasi air dengan melakukan recycle air limbah.
“Kami memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, salah satunya pembuatan aplikasi BANK TASLING yaitu sistem data terpusat online tentang kualitas lingkungan di wilayah Kabupaten Tangerang,” jelas Bupati Tangerang
Kemudian SIMLASTI (Sistem Informasi Manajemen Layanan angkut Sedot Tinja) untuk memudahkan warga dalam hal penyedotan air limbah domestik.
Terdapat juga aplikasi INI DATAKU yang menginformasikan tentang kondisi sungai, irigasi, situ/rawa, dan saluran pembuang. Dan terakhir adalah Aplikasi ASIK (Aplikasi Survey Identifikasi Kekumuhan) yang terintegrasi dengan kegiatan GEBRAK PAKUMIS.
Dengan terselenggaranya Penghargaan Nirwasita Tantra, selalu menerapkan Green Leadership untuk mewujudkan kebijakan dan program daerah yang holistik, sehingga kebijakan maupun program akan lebih terintergrasi yang akan bermuara kepada percepatan perbaikan kualitas lingkungan hidup. (IKP/War)