Sebanyak 44 puskesmas wilayah Kabupaten Tangerang mengikuti pelatihan tersebut. Acara ini bertujuan meningkatkan pemahaman kepada tenaga kesehatan, guna memiliki respon cepat dan efektif dalam menghadapi perubahan iklim yang berpotensi bencana hidrometeorologi.
Wakil Direktur RSUD Kabupaten Tangerang, Mohamad Rifki menilai kegiatan ini penting untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang kebencanaan hidrometeorologi. Termasuk upaya-upaya kedaruratan, pengurangan resiko dan penanganan pasca bencana.
"Kami berterima kasih kepada FKUI dan RSCM yang telah menginisiasi kegiatan ini, mengingat pentingnya untuk meningkatkan kesiapan rumah sakit atau puskesmas dalam menghadapi berbagai potensi bencana, terutama banjir yang menjadi ancaman serius di wilayah Kabupaten Tangerang," ungkapnya.
Dia menjelaskan, pelatihan tersebut bagian dari upaya memperkuat koordinasi dan respon cepat dalam situasi darurat serta merupakan program rutin dalam penyelenggaraan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah sakit atau Puskesmas.
Pada kesempatan yang sama, dr. Andi Ade dari Departemen Anestesiologi, Terapi Intensif FKUI menegaskan ini bentuk pembaktian ilmu kami tentang penanganan kebencanaan. Diketahui bencana datang secara tiba-tiba sehingga memerlukan penanganan yang cepat dan terstruktur.
"Semoga materi yang kita berikan bisa di terapkan para peserta dalam penanggulangan bencana secara terstruktur dan meminimalisir kerugian yang ditimbulkan," jelasnya. (Red)