Banten

Banten (5870)

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid melepas ratusan peserta Starfit Fun Run 2025 yang digelar di Pasar Modern Intermoda Kec. Cisauk, Minggu (26/10/25).

Dalam sambutannya, Bupati Maesyal Rasyid yang juga membuka acara Starfit Fun Run 2025 menyampaikan apresiasi atas partisipasi luar biasa kepada masyarakat, terutamanya pihak penyelenggara yang telah mengemas kegiatan dengan sangat menarik penuh dengan kebersamaan dan kegembiraan.

"Hari ini hari ini, Alhamdulillah kita hadir bersama dalam rangka melaksanakan salah satu agenda yang cukup positif, penuh kebersamaan dan kegembiraan yaitu olahraga adalah Starfit Fun Run tahun 2025," ujar Bupati Maesyal Rasyid

Menurut dia, kegiatan Fun Run dengan jarak tempuh 10 km dan 5 km tersebut juga mendorong untuk membiasakan gaya hidup sehat dan mempererat semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

“Hari ini Fun Run ini menunjukkan gaya hidup sehat buat kita semua. Kegiatan semacam ini memang ditunggu oleh masyarakat, dan kita harapkan bisa terus berlanjut di masa mendatang,” imbuhnya.

Mengakhiri sambutannya, pihaknya menghimbau seluruh peserta untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan selama kegiatan berlangsung serta mengucapkan terima kasih atas kontribusi positif dalam mengolahragakan dan menyehatkan masyarakat.

"Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung, mulai dari panitia, sponsor, kepala OPD hingga camat yang jadi tuan rumah. Mudah-mudahan ini juga akan menjadi agenda rutin setiap tahunnya, pungkasnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, mengunjungi dan berdialog langsung dengan warga Perumahan Cisoka Indah Regency, Desa Sukatani, RW 06 dan 07, Kecamatan Cisoka, Sabtu (25/10/25).

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Maesyal Rasyid didampingi oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Iwan Firmansyah, Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Hendri Hermawan, serta Camat Cisoka.

Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk respon cepat dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap aduan masyarakat terkait genangan air yang kerap terjadi saat hujan deras.

“Kami hadir ke sini untuk menindaklanjuti laporan dan permohonan dari warga. Saya ingin melihat langsung kondisi di lapangan, karena genangan air yang terjadi ini perlu segera kita tangani. Oleh karena itu, saya bawa kepala dinas teknis untuk mencari solusi terbaik,” ujar Bupati Maesyal Rasyid

Dia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan serta bersama-sama bergotong royong memperlancar aliran air agar tidak terjadi penyumbatan yang berujung banjir.

“Saya minta kepada Pak RW dan RT untuk menggerakkan warga melakukan kerja bakti. Saluran air di jalan-jalan jangan ditutup atau diubah fungsi, karena itu bisa menyebabkan penyempitan dan banjir. Nanti yang besar-besarnya biar kami tangani melalui dinas teknis,” serunya.

Dari hasil tinjauan langsung di beberapa titik rawan genangan, termasuk area yang membutuhkan perbaikan saluran air dan pembuatan tandon air, pihaknya melalui dinas teknis terkait berencana akan membangunan tandon melalui anggaran APBD tahun 2026, guna mengurangi debit air di kawasan tersebut.

“Kita akan lihat lebih lanjut lahan yang bisa digunakan untuk pembangunan tandon. Kalau memang memungkinkan dan lahannya jelas, kita anggarkan di APBD 2026. Tujuannya untuk mengurangi potensi genangan dan banjir di kawasan ini,” ungkapnya

Di akhir kunjungan, dia juga menyampaikan apresiasinya kepada warga yang senantiasa kompak dan tanggap terhadap kondisi lingkungannya.

“Saya senang melihat warga Perumahan Cisoka Indah Regency ini kompak dan guyub. Pemerintah akan terus hadir untuk membantu, tapi partisipasi masyarakat juga penting agar penanganan bisa berjalan efektif,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu warga setempat, Sugiono, mengaku senang dan bangga atas kehadiran langsung Bupati Tangerang di dampingi dinas terkait di lingkungan mereka. Menurutnya, kehadiran Bupati Tangerang memberikan semangat baru bagi warga karena aspirasi dan keluhan mereka bisa disampaikan langsung dan mendapatkan gambaran solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.

“Kami merasa bangga dan senang sekali bisa bertemu langsung dengan Pak Bupati. Beliau mendengarkan keluhan kami dengan sabar dan meninjau langsung lokasi yang sering tergenang. Ini bukti nyata bahwa pemerintah hadir dan peduli terhadap warganya,” ujar Sugiono. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, melakukan panen hortikultura buah melon Melonial Hydrofarm di Desa Curug Wetan, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (24/10/25).

Dalam kesempatannya, Sekda Soma sangat mengapresiasi seluruh pengurus dan anggota Melonial Hydrofarm atas keberhasilan mengembangkan pertanian modern yang dikelola generasi muda secara produktif dan inovatif.

"Kegiatan panen hari ini bukan hanya simbol keberhasilan bercocok tanam, tetapi juga bukti nyata bahwa generasi muda mampu berkontribusi aktif dalam meningkatkan hasil produksi pertanian di Kabupaten Tangerang," ucap Sekda Soma.

Dia menuturkan bahwa inisiatif ini menjadi contoh bagaimana pertanian dapat dikelola dengan pendekatan modern guna memperkuat ketahanan pangan daerah, sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi seperti keterbatasan lahan.

"Kehadiran Melonial Hydrofarm ini menjadi kebangkitan pertanian modern di Kabupaten Tangerang. Melalui semangat milenial, teknologi pertanian dapat diadaptasi dengan cara yang kreatif, produktif dan berorientasi pada masa depan," ujarnya.

Melalui momentum tersebut juga diharapkan menjadi motivasi dan inspirasi agar ke depannya produksi melon dan komoditas pertanian lainnya dapat terus ditingkatkan, baik dari sisi kualitas, kuantitas, dan juga kontinuitas.

Pemerintah Kabupaten Tangerang terus berkomitmen untuk memberikan dukungan, pendampingan dan fasilitas kepada masyarakat agar pertaniam menjadi sektor yang menarik, menguntungkan dan berkelanjutan.

Sementara itu, pengelola Melonial Hydrofarm, Ade Putra, mengungkapkan bahwa kebun melon ini berawal dari ketertarikannya terhadap sistem tanam hidroponik setelah berkunjung ke kebun milik temannya.

Dari pengalaman itu, ia bersama tim mulai belajar dan akhirnya membangun lahan hidroponik sendiri dengan dukungan dari Kecamatan Curug. Kini, kebun tersebut telah memasuki panen keduanya sejak mulai dibangun hampir setahun lalu.

"Kami ingin membuktikan bahwa bertani itu bisa dilakukan anak muda. Dengan sistem hidroponik, kami bisa memanfaatkan lahan sempit dan menjaga kualitas hasil panen. Kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi pemuda lain untuk terjun ke dunia pertanian modern," tutur Ade.

Ade menjelaskan, saat ini terdapat tiga jenis melon yang dibudidayakan, yaitu Sakata, Golden, dan Sweetened. Dalam satu masa tanam, setiap pohon menghasilkan satu buah dengan total sekitar 148 tanaman yang siap panen setiap dua setengah hingga tiga bulan sekali.

“Harapan saya, anak muda Tangerang bisa kembali mencintai dunia pertanian. Di era digital sekarang, kita bisa memadukan teknologi dan pertanian agar lebih modern, produktif, dan berkelanjutan,” pesannya. (Red)

TANGERANG, lensafokus.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyerahkan 37 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani di berbagai kecamatan sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani. Penyerahan ini dilakukan secara simbolis di UPTD penyuluhan pertanian Desa Cukanggalih Kecamatan Curug, Jumat (24/10/2025).

Adapun alsintan yang diserahkan terdiri dari traktor tangan 17 unit, mesin perontok 10 unit, dan penggarap 10 unit. Bantuan tersebut disalurkan kepada 37 kelompok tani yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Tangerang.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tangerang, Syaifullah menyampaikan bahwa bantuan alsintan merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat sektor pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani.

“Saya berharap alat mesin pertanian ini dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil pertanian dan pendapatan petani,” ujar dia di lokasi.

Menurutnya, pemanfaatan alsintan akan membantu petani dalam berbagai tahapan produksi, mulai dari pengolahan tanah, penanaman, hingga panen. Dengan begitu, proses pertanian menjadi lebih cepat, hemat tenaga, dan hasilnya lebih optimal.

“Fungsi alat ini membantu proses pengolahan tanah, seperti membajak dan menggemburkan tanah, sehingga memudahkan petani dalam menanam dan menyederhanakan proses panen serta meningkatkan efisiensi waktu,” lanjutnya.

Syaifullah juga mendorong para petani agar terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam penggunaan teknologi pertanian yang modern dan ramah lingkungan. Dengan adaptasi teknologi, diharapkan peningkatan produktivitas sekaligus menjaga kebermanfaatan lingkungan pertanian di Kabupaten Tangerang.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa program bantuan alsintan merupakan bukti nyata kepedulian Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap kemajuan pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

“Ini semua bukti nyata bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang di bawah kepemimpinan Bapak Haji Moch.Maesyal Rasyid begitu peduli terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.

Syaifulloh juga mengingatkan agar para kelompok tani penerima bantuan dapat menggunakan dan merawat alat dengan baik, sehingga manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang. “Kami berharap para petani bisa memanfaatkan sebaik-baiknya alat dan mesin pertanian ini, serta menjaga dan memelihara agar umur pemakaiannya panjang. Dengan begitu, alat ini bisa terus digunakan untuk mendukung model pertanian yang lebih produktif,” tutupnya. (Red)

Tangerang, lensafokus.id - Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid mendampingi Menteri Lingkungan Hidup (LH) Dr. Hanif Faisol Nurofiq meninjau lokasi Waste to Energy di TPA Jatiwaringin, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (24/10/25).

Dalam kesempatan itu, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menyampaikan apresiasi atas perhatian besar Menteri LH terhadap pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang. Kunjungan tersebut juga untuk memastikan kesiapan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) berbasis teknologi Waste to Energy .

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang dan masyarakat, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri yang sudah dua kali datang langsung ke TPA Jatiwaringin. Bahkan, tim dari Kementerian hampir setiap minggu hadir untuk memberikan pendampingan. Ini menunjukkan perhatian besar beliau terhadap upaya pengelolaan sampah di daerah kami,” ujar Bupati Maesyal Rasyid

Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa sesuai Perpres 109 Tahun 2025, terdapat 5 (lima) komponen utama yang harus disiapkan pemerintah daerah menjelang pembangunan proyek waste to energy, yaitu: kesiapan lahan, ketersediaan air beEsih, sarana pengangkutan sampah, akses jalan yang memadahi menuju TPA dan pengelolaan volume sampah berbasis Waste to Energy

“Kelima komponen ini akan kami siapkan tuntas hingga Desember. Berdasarkan hasil rapat bersama Pak Menteri dan PT Danantara, pembangunan Waste to energy dijadwalkan mulai Januari 2026 dan ditargetkan rampung dalam 18 hingga 24 bulan,” jelasnya

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa selama proses pembangunan, Pemkab Tangerang akan terus memperkuat inovasi daerah dengan menambah TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta menyiapkan lahan baru untuk pengelolaan sementara sampah.

“Sesuai arahan Pak Menteri, kita pemerintah daerah harus tetap berinovasi sambil menunggu pembangunan berlangsung dua tahun ke depan. Untuk itu, kami akan menambah TPS 3R dan menyiapkan lahan baru agar penanganan sampah tetap optimal,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri LH Dr. Hanif Faisol Nurofiq dalam kunjungannya tersebut menegaskan bahwa TPA Jatiwaringin menjadi salah satu contoh keberhasilan daerah dalam melakukan inovasi penanganan open dumping dengan sistem keping membran.

“Hari ini saya melihat langsung perubahan signifikan di TPA Jatiwaringin. Salah satunya dengan penerapan keping membran untuk menutup timbunan sampah. Ini menjadi pembelajaran penting di tengah isu mikroplastik yang mulai mengkhawatirkan,” ujar Menteri Hanif.

Lanjut dia, kebijakan keping membran ini selanjutnya akan dijadikan pedoman nasional sementara bagi seluruh pengelola TPA di Indonesia sambil menunggu pembangunan sistem waste to energy selesai.

“Kerusakan lingkungan akibat mikroplastik harus kita cegah sejak dini. Karena itu, saya instruksikan agar semua TPA sementara menutup timbunan sampahnya dengan sistem seperti di Jatiwaringin ini,” tegasnya.

Terkait proyek Waste to Energy Tangerang Raya, Menteri Hanif menjelaskan bahwa lokasi TPA Jatiwaringin telah direkomendasikan sebagai pusat pengolahan sampah terpadu untuk aglomerasi Tangerang Raya, meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

“Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar seluruh perizinan dan persiapan diselesaikan paling lambat Desember 2025, sehingga groundbreaking dapat dilakukan awal Januari 2026. Kabupaten Tangerang diminta menyiapkan lahan, air, dan akses jalan agar proyek ini berjalan lancar,” jelasnya.

Menurut dia, proyek ini menjadi salah satu dari tujuh aglomerasi nasional yang siap dibangun fasilitas Waste to Energy di tahap awal, dan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2027.

Usai melakukan peninjauan di TPA Jatiwaringin, Menteri LHK bersama Bupati Tangerang melanjutkan rapat koordinasi bersama Wali Kota Tangerang dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan untuk membahas teknis kolaborasi aglomerasi pengelolaan sampah Tangerang Raya.

Dilanjutkan dengan mengikuti Rakornas Penetapan Kabupaten /Kota terpilih untuk Pembangunan Pengelolaan Sampah Menjadi Energy Listrik (PSEL) di Kantor Kemenko Pangan RI di Jakarta. (Red)

Tangerang, lensafokus.id -- Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pertaninan dan Ketahanan Pangan (DPKP) kembali menyalurkan bantuan pangan lanjutan berupa beras untuk desa kategori daerah rentan rawan pangan di wilayah Kabupaten Tangerang. Sebanyak 15 desa yang meliputi Bakung, Muncubg, Kronjo, Pagedangan Udik, Mauk Timur, Gunung Sari, Jatiwaringin, Buaran Jati Kosambi, Mekar Kondang, Sukadiri, Tanjung Burung, Tegal Angus, Jatake dan Karang Tengah.

Bantuan beras tersebut yang disalurkan kepada 1.725 Kepala Keluarga, yang mana setiap penerima manfaat atau KK mendapatkan 10 kg beras dalam kemasan.

Dalam kesempatannya Asisten Daerah Bidang Perekonomian H. Syaifulla menyampaikan program ini bentuk komitmen Bupati dan Wakil Bupati Tangerang dalam menjaga ketahanan pangan ditengah tantangan ekonomi.

"Ketersediaan informasi ketahanan pangan yang akurat, komprehensif dan tertata dengan baik sangat penting untuk mencegah kerawanan pangan dan gizi di masyarakat," ungkapnya saat menghadiri pemberian bantuan beras di Desa Jatake Kecamatan Pagedangan, Jumat (24/10/2025).

Selain itu, pihaknya menegaskan dengan hasil analisis peta ketahanan dan kerentanan pangan (Food Scurity an Vulnerability Atlas) FSVA dapat memeberikan arah dan rekomendasi dalam penyusunan program dan kebijakan.

“Berharap melalui penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat rentan rawan pangan dapat meringankan pengeluaran masyarakat penerima manfaat dalam pengeluaran belanja pangan terutama beras yang sudah ditambahkan nutrisi penting untuk mencakup kebutuhan pangan,” tutup Syaifullah.

Dikesempatan yang sama warga Desa Jatake Sahruanto yang menerima bantuan beras 10 Kg mengungkapkan rasa terimakasih atas beras yang diberikan, dirinya merasa terbantu dan mengurangi beban pengeluaran dalam membeli kebutuhan pangan dirumah.

"Alhamdulillah saya dapat menikmati beras premium, terimakasih Pak Bupati dan Wakil Bupati Tangerang atas bantuannya" pungkasnya. (Red)

Page 21 of 587
Go to top