“Hilirisasi riset merupakan langkah lanjut dari budaya riset yang sudah tumbuh dikalangan dosen dan mahasiswa UMB. Melalui hilirisasi inilah dapat terlihat kebermanfaatan sebuah riset,” ujar Rektor UMB, Arissetyanto Nugroho saat membuka seminar Memburu Beasiswa ke Eropa – Seri III pada Sabtu, (25/8/2018).
Menurutnya riset-riset yang dilakukan ilmuwan di perguruan tinggi sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal tersebut ditunjang berbagai faktor, diantaranya arus informasi yang begitu luas dan cepat serta kerjasama yang baik dengan para ilmuwan lain.
Dalam kesempatan ini, sambung dia kehadiran ilmuwan alumni Jerman dapat memberikan manfaat tambahan. Terutama dalam merumuskan karya riset yang mampu menjadi sebuah produk massal. Hal ini tentu butuh keterampilan dan pengetahuan tambahan.
“Hilirisasi riset perguruan tinggi akan menjadi jalur keterpautan perguruan tinggi dengan masyarakat. Sekaligus menjadi pengabdian perguruan tinggi,” imbuhnya.
Sementara Pengurus Ikatan Alumni Jerman, Indra Kusuma menegaskan hilirisasi riset merupakan bagian penting dari kebermanfaatan riset. Sekaligus merupakan langkah mengembangkan riset berikutnya. Sehingga memang perlu hilirisasi riset itu dilakukan.
Dia mengakui beberapa hal yang harus terus didorong oleh ilmuwan Indonesia adalah kemampuan menjadikan riset sebagai produk yang menjawab kebutuhan masyarakat. Hal tersebut yang terjadi pada perguruan tinggi di Eropa, dimana karya risetnya mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
“Dalam proses kemudian riset yang sudah menjadi produk kebutuah masyarakat, akan memasuki tahap industry. Disinilah seroang ilmuwan menjadi lebih bermakna lagi,” pungkasnya.