Dalam kesempatan acara tersebut hadir Kapolsek Cisoka Polresta Tangerang AKP Eldi, SH.
“Kalau kita katakan tatung itu seperti apa. Ya, tatung itu manusia biasa yang dirasuki roh,” ujarnya Eko kepada Lensa Fokus.
Saat tatung mulai beraksi, tubuh mereka akan ‘dipinjam’ oleh dewa atau datuk untuk dijadikan sebagai alat komunikasi atau perantara dengan masyarakat di sekitarnya. Sorot matanya akan berubah menjadi kosong.
Orang-orang ini akan jadi jauh berbeda. Raut wajahnya akan mengeras. Beberapa di antaranya bahkan mesti ditandu, tak boleh sembarangan berjalan kaki di jalanan.
“Perayaan ini untuk menangkal gangguan, mengusir roh-roh jahat dan peniadaan kesialan,” tuturnya kepada Lensa Fokus. Roh dari khayangan yang diundang untuk bersemayam dalam raga tatung itu sangat beragam.
Kebanyakan dari mereka adalah tokoh-tokoh penting, para pahlawan, dan orang-orang hebat. Baik dari legenda Tiongkok seperti panglima perang, hakim, sastrawan, pangeran, dan orang suci, hingga orang-orang pintar dalam suku Dayak yang sering dijuluki sebagai datuk. (Lingga)