Hal tersebut dikatakan oleh Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar saat membuka acara Harganas ke-30 Tingkat Kabupaten Tangerang yang dilaksanakan di Halaman Kantor Kecamatan Sukadiri. Senin, (28/8/2023).
"Momentum Harganas ini juga diharapkan menjadi ajang sosialisasi keluarga untuk membantu percepatan penurunan stunting khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang," ungkap Bupati Zaki.
Bupati menandaskan bahwa keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam penurunan angka prevalensi stunting. Menurut dia, keluarga merupakan tonggak pertama dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.
"Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting sebagai tonggak pertama untuk mencegah terjadinya stunting, melalui pencegahan sejak dini yaitu sebelum perkawinan, dan anak baru lahir sampai dengan 1000 hari pertama kehidupan," ungkapnya.
Dia melanjutkan bahwa program stunting adalah program jangka panjang yang harus dipahami dan dimengerti oleh semua elemen masyarakat. Kolaborasi dan sinergitas semua stakeholder sangat diperlukan demi mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045.
"Jangan kita saling menyalahkan nantinya. Kita berharap seluruh stakeholder dan juga mitra pemerintah daerah terutama para organisasi wanita organisasi, kemasyarakatan dan organisasi kesehatan yang bekerja langsung di tengah-tengah masyarakat bisa memberikan edukasi kepada masyarakat secara umum begitu juga dinas pendidikan," katanya.
Sementara itu Kepala DPPKB Hendra Tarmizi mengungkapkan tujuan dari digelarnya peringatan Harganas adalah meningkatkan peran serta pemerintah dan masyarakat kemudian tokoh agama dan tokoh masyarakat tentang pentingnya partisipasi dan pentingnya delapan fungsi keluarga secara optimal dalam rangka pembentukan karakter sejak dini untuk mewujudkan kelembagaan keluarga kecil sehat, bahagia dan sejahtera.
"Peringatan Harganas ini mengambil tema Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju. Ini juga adalah salah satu wujud dukungan program prioritas nasional pengentasan stunting. Mencintai keluarga berarti kita merencanakan keluarga yang bahagia dan sejahtera," tutur Hendra. (red)