"Kalau sebelumnya KOPGUTI mempunyai anggota tercatat mecapai angka 300 orang serta memiliki keuangan Rp. 2 Milyar dan tiap tahun anggota di bagi keuntungan serta di ajak jalan-jalan," ujarnya saat di konfirmasi di SD Cigaling Desa Cileles. Selasa (24/8/2021)..

Pada awal Tahun 2020 Negara kita di landa wabah Covid 19 sehingga kondisi perekonomian secara Nasional mengalami penurunan yang sangat tajam termasuk KOPGUTI, biasanya guru mempunyai penghasilan tambahan termasuk les kepada siswa, lantaran pendapatan yang berkurang secara drastis maka banyak guru yang keluar dari keanggotaan Koperasi terutama sukwan.

"Ya kira-kira 50 persen, dan anggota yang ada sampai saat ini 180 orang. Kopguti hanya mengelola simpan pinjam keuangan saja kepada anggota, setiap anggota di kenakan simpanan wajib Rp.100.000 dan Rp.10.000 untuk simpanan sukarela, kendati keadaan keuangan yang sangat memprihatinkan, Namun pengurusnya tetap memberikan pelayanan kepada anggota yang membutuhkan," ungkapnya.

Pada prinsipnya usaha Koperasi merupakan milik bersama dan di laporkan kepada anggota secara transparan dan akuntabel melalui Rapat Anggota tahunan ( RAT ).

Meurut Endang Heryana yang akrab di sapa Pak. Ustadz, pada Tahun 2020 Kopguti belum melaksanakan RAT lantaran ada larangan dari pemerintah tidak boleh berkumpul dan berkerumun untuk menghindari penularan virus covid-19 dan di anjurkan untuk menjaga Prokes.

"Harapannya semoga situasinya membaik sehingga KOPGUTI bisa berjalan secara optimal seperti sedia kala," pungkas.

Terkait dalam pengelolaan KOPGUTI, ada beberapa LSM yang menyoroti secara tajam, ia membenarkan bahwa ada LSM yang datang ke sekolah dan mempertanyakan tentang KO0GUTI.

"Iya semua masalah tersebut sudah selesai pak," tandasnya.

(War)