Surwardi (65), warga Perumahan Surya Jaya Blok H.7 No. 2 RT 02/10 Desa Cempaka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Menurut warga sekitar Hengki, korban gantung diri tersebut tinggal berdua dengan istrinya yang sedang menderita sakit buta dan lumpuh.
“Korban tinggal berdua dengan istrinya yang sedang dalam kondisi sakit lumpuh dan engga bisa melihat," ujar Hengki.
Menurut Hengki, mungkin faktor ekonomi bisa jadi penyebab korban melakukan tindakan nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Hidup dalam keadaan penghasilan yang tidak tetap ditambah istri mengalami kelumpuhan dan buta, ditambah lagi korban akhir-akhir ini sering mengalami sakit-sakitan.
Menurut saksi Hengki (33) dan Ahmad Yani (55) peristiwa ini bermula dari saksi yang sedang mengantar air isi ulang dan melihat rumah korban dengan lampu masih keadaan menyala, saksi melihat rumah korban dalam keadaan terkunci.
Ahmad Yani yang curiga dengan kondisi rumah yang terkunci kemudian meminta bantuan temannya Hengki untuk membuka pintu rumah korban.
Sebelum mendobrak pintu Ahmad Yani memangil-manggil istri korban dulu yang berada dalam rumah tapi pintu masih tetap terkunci.
Atas izin istri korban Hengki dan Ahmad Yani membuka dengan cara membuka grendel pintu.
Kemudian Hengki dan Ahmad Yani masuk ke dalam rumah dan melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di kamar mandi.
Saksi yang mengetahui kejadian tersebut melaporkan ke Polsek Cisoka. Kapolsek Cisoka AKP Uka Subakti membenarkan adanya kejadian warga Desa Cempaka meningal gantung diri.
Ketika korban akan dibawa ke rumah sakit untuk di autopsi, keluarga korban menolaknya, dan menerima kejadian tersebut adalah musibah.
"Semoga kejadian ini tidak ada lagi, ingat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri itu dosa," ungkap Uka Subakti. (rls/iska)