Pada kesempatan tersebut Bupati Zaki mengatakan bahwa DASHAT dan Gemar Ikan yang dilakukan merupakan kolaborasi dari berbagai OPD, stakeholder dan instansi terkait. Dia menambahkan selain program DASHAT, Pemkab Tangerang juga meluncurkan berbagai macam program untuk mencegah dan menurunkan stunting seperti: Pos Gizi dan Gemar Ikan.
"Alhamdulillah hari ini launching Pos Gizi, DASHAT, Gemar Makan ikan, program kolaborasi pencegahan stunting di Kabupaten Tangerang melalui asupan gizi yang cukup, sehat dan berimbang baik untuk anak balita, ibu hamil dan bayi baru dilahirkan," ungkap Bupati Zaki.
Bupati berharap semoga program kolaborasi tersebut bisa berjalan di semua kecamatan dan desa yang ada di Kabupaten Tangerang, terutamanya desa dan kecamatan yang masih memiliki tingkat kerawanan gizi buruk dan stunting yang sangat tinggi. Menurutnya selain pencegahan yang perlu dilakukan, kolaborasi dari seluruh elemen juga sangat menentukan keberhasilan mengatasi stunting.
"Pencegahan ini bisa dimulai dari anak-anak usia remaja, SMP dan SMA yang perlu diperhatikan gizinya. Setelah itu juga persiapan pasangan calon pengantin perlu dilakukan, cek kesehatan dan diberikan penyuluhan agar mereka tahu apa yang terjadi pada kesehatan dan tubuh mereka masing-masing," katanya.
Ia juga menekankan bahwa sosialisasi dan pencegahan stunting kepada masyarakat khususnya para pasangan calon pengantin harus terus dioptimalkan sehingga masyarakat mengetahui dan paham berbagai dampak yang ditimbulkan stunting.
"Informasi tersebut adalah yang harus disebarluaskan Kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Tangerang agar masyarakat bisa paham, bagaimana proses pencegahan stunting di masa-masa yang akan datang. Tidak perlu mahal untuk mendapatkan makanan yang bergizi, semua harganya masih bisa terjangkau oleh masyarakat seperti protein hewani dari lele telur dan lain sebagainya," tandanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Rusman Efendi sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penurunan stunting dari tahun 2021 dan 2022 dengan mengkolaborasikan seluruh stakeholder.
"Di Provinsi Banten ini, baru Pemerintah Kabupaten Tangerang yang melakukan program kolaborasi pencegahan stunting. Ini perlu diapresiasi dan diharapkan kegiatan di Kabupaten Tangerang ini bisa menular ke kabupaten kota lainnya di Provinsi Banten," ucapnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Kepala DPPKB Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi. Menurutnya, pencegahan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, pencegahan stunting harus dilakukan secara kolaborasi antar OPD dan juga seluruh stakeholder terkait.
"Kami berharap dengan kolaborasi nyata ini, angka stunting di Kabupaten Tangerang kedepannya bisa semakin turun," ungkap Hendra. (red)