Dalam presentasinya dihadapan para juri, Dr. Nurdin, menyoroti pendekatan komprehensif yang diterapkan Pemkot Tangerang dalam melayani masyarakat. Mulai dari lahir sampai meninggal warga kota Tangerang diurusi oleh pemkot Tangerang.
"Pelayanan yang kami lakukan tidak hanya mencakup kebutuhan dasar, tetapi juga mendukung setiap tahap kehidupan masyarakat. Bahkan sebelum lahir, kami sudah memulai layanan untuk menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem," ujar Dr. Nurdin.
Dalam paparannya, Dr. Nurdin, juga menerangkan upaya Menurunkan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Kota Tangerang yang sudah dilaksanakan dalam berbagai program seperti pemberian tablet tambah darah dan konsultasi kesehatan bagi Calon Pengantin untuk mencegah penyakit turunan dan Program Ibu Hamil dengan memastikan empat kali kunjungan ke Puskesmas.
"Kami punya Posyandu Aktif, dengan 1.400 Posyandu di seluruh kota dan kader di setiap RT, lalu kami juga kerja sama dengan Enam Rumah Sakit, khusus untuk menangani anak stunting, di mana semua biaya ditanggung pemerintah daerah, termasuk transportasi rujukan," terangnya.
Selain itu, dukungan dari sektor Pendidikan dan Bantuan Sosial, lanjut Pj. wali kota, Pemkot Tangerang juga berkomitmen meningkatkan akses pendidikan dan kesejahteraan, di antaranya melalui Program Beasiswa Tangerang Cerdas, memberikan bantuan Rp80 ribu per bulan untuk siswa SD dan Rp100 ribu untuk siswa SMP dari keluarga yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Kami sebutnya Program Sekolah Gratis termasuk untuk swasta, dengan subsidi Bantuan Beasiswa Non-Personal bagi siswa yang masuk DTKS di sekolah swasta dan bantuan Beasiswa Mahasiswa, untuk mendorong pendidikan tinggi bagi keluarga miskin ekstrem," jabarnya.
Mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini, juga mengungkapkan, Pemkot Tangerang turut memberikan hibah modal usaha sebesar Rp20 juta per keluarga untuk keluarga miskin ekstrem dengan anak stunting, yang disertai pelatihan kewirausahaan.
"Dalam menanggulangi pengangguran, Pemkot Tangerang turut mengoptimalkan pasar kerja, salah satunya melalui Virtual Job Fair, Balai Latihan Kerja, memproduktifkan aset masyarakat, serta membantu sektor informal menjadi formal dengan mendorong perusahaan - perusahaan untuk ikut membantu UMKM sekitar perusahaan melalui BPJS Ketenagakerjaan dalam perlindungan kecelakaan kerja," papar Dr. Nurdin.
Di akhir paparannya, Dr. Nurdin, menegaskan, Pemkot Tangerang tentunya berkomitmen untuk terus berinovasi dalam melayani masyarakat dan menanggulangi permasalahan sosial di Kota Tangerang.
"Kami berharap berbagai langkah strategis ini dapat menciptakan Kota Tangerang yang lebih maju, sehat, dan sejahtera," tutup Dr. Nurdin.
Sebagai informasi, AKPD adalah ajang pemberian penghargaan kepada pemerintahan daerah yang memiliki kinerja terbaik pada tahun 2023 yang diinisiasi Kemendagri bersama Tempo Media dengan melibatkan penilaian sebagai Dewan Juri yang berasal dari berbagai instansi dan keahlian, di antaranya Kemendagri, Kementerian PANRB, Ombudsman, BRIN dan Tempo Media. (Red)