Kepala Desa Cikuya, Junaedi mengatakan, setiap hari puluhan warga yang menggunakan jasa rakit bambu ini. Untuk itu, ia meminta Gubernur Banten Banten Wahidin Halim dan Kepala Dinas PU Propinsi Banten agar membangun jembatan penyebrangan di Kali Cidurian.

“Yang saya khawatirkan  sungai yang sangat dalam akan membahayakan warga lantaran hanya menggunakan rakit bambu seadanya, dan ini sudah puluhan tahun warga hidup dengan beberapa batang bambu dan bahkan kalau musim banjir nyawa menjadi taruhannya,memang saya melihat langsung di lapangan sangat miris sekali,” ungkapnya.

Kata Junaedi, di Jalan Koja sudah selesai di bangun sampai di bibir di sungai,begitu pula dari Desa Mekar Baru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang telah tuntas di bangun hingga bibir sungai. Hanya jembatan penyebrangan saja yang belum di bangun. “Untuk itu kami Kepala Desa Cikuya dan Desa Mekar Baru memohon Kepada Gubernur Banten dan Dinas PU Propinsi agar mengabulkan permintaan warga,” ujarnya.

Sementara Kepala Desa Mekar Baru Apipa juga minta agar merealisasikan permohonannya pembangunan jembatan. “Warga yang datang ke kantor mendesak agar jembatan penyebrangan antara Desa Cikuya dan Desa Mekar segera dilaksanakan. Saya malu dengan warga lantaran desakan warga semakin gencar saja,” ucapnya.

Menurutnya, dengan adanya jembatan penyebrangan ke dua wilayah tersebut akan meningkatkan perekonomian warga,memperlancar arus lintas serta mempersingkat jarak tempuh dan juga mengurai kemacetan. Apalagi di Kampung Koja Desa Cikuya sudah ada tempat wisata yang ramai kunjungi orang. “Kalau sudah ada jembatan mah tambah ramai lagi,” ujar tokoh mayarakat Cikuya, Dedi.

Di tempat terpisah Sekcam Solear Mulyono mendukung usulan pembangunan jembatan penyeberangan antara Desa Cikuya dan Desa Mekar Baru itu. Dengan adanya jembatan sebagai akses ke dua wilayah itu sangat mudah di lalui,dan juga kita menjaga keselamatan warga,selama ini warga hanya mengandalkan rakit bambu yang sudah lapuk.