Kepala Dinas Sosial Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, menjelaskan, mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk siagakan tenaga tenaga terampil dan ahli di bidang penyiapan penampungan pengungsi korban bencana alam. “Selain pelaksanaan penanggulangan bencana yang terarah, juga untuk meningkatkan potensi kemampuan dalam tugas pendampingan Shelter,” ujarnya.
Ia berharap setiap anggota memahami fungsinya, mengantisipasi dan membentuk anggota yang profesional dalam melakukan pertolongan manakala terjadinya bencana. “Pelatihan ini untuk melatih kecekatan para anggota tagana, dan dapat memberikan pelayanan terbaik untuk korban pengungsian, “ ungkapnya.
Menurutnya, kecamatan Setu menjadi wilayah yang rentan, terhadap tanah longsor. Mantan Sekban Bapenda ini pun mengungkapkan, untuk peralatan yang dimiliki Tangsel sudah mencukupi jika terjadi bencana, karena Dinsos memiliki satu unit tenda komando, 4 tenda family, satu tenda dapur umum. “Dinsos sudah mengirim surat ke Kementerian Sosial untuk meminta tenda komando,” jelasnya.
Sementara Ketua Tagana Kota Tangsel Afif Mustofa mengungkapkan, pelatihan ini dilakukan setiap tahunnya, dengan tema berbeda-beda, untuk tahun ini anggota tagana diajarkan pelatihan shelter, yakni membangun tenda dan membuat dapur umum. “Pelatihan ini merupakan kegiatan perlindungan sosial korban bencana alam, untuk mempersiapkan petugas di bidang shelter sesuai tugas untuk melakukan penyelamatan, memberikan rasa aman, dan pelayanan selama dipengungsian bagi korban bencana alam dilokasi bencana,” pungkasnya.