Sosialisasi dibuka oleh Direktur Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 Kementerian Lingkungan Hudip dan Kehutanan RI DR. Haruki Agustina M.Sc, hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyied, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Ahmad Taufik, Dinas Koperasi dan UKM Nurul Hayati dan para undangan masyarakat Desa Tegal Angus Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang.
Dalam sambutannya, Haruki Agustina mengajak untuk mengelola bersama-sama limbah yang ada di sekitar kita dengan tujuan membangun kehidupan yang sehat dan ramah lingkungan, apa kondisinya lingkungan lah yang akan memberikan dampak diaekitar kita.
"Kami harus bisa mendorong masyarakat agar tidak membakar limbah B3 dan menginventarisasi kebutuhan masyarakat yang berkelanjutan hingga tumbuh menjadi ekonomi kerakyatan," ujar Haruki.
Kondisi di desa tegal angus sendiri sudah banyak terlihat langsung pembakaran limbah B3, dan disisilain aktifitas tersebut menjadi penghasilan ekonomi dikalangan masyarakat sekitar ini butuh penanganan agar problematika ini ada sulusi bbersam
"Kita (Pemerintah Pusat, Daerah) terus akan memberikan pemahaman kepada masyarakat, sekaligus memberikan solusi bersama kepada masyarakat tegal angus kebutuhan apa saja nantinya," ungkap Haruki.
Sekda Sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat Tegal Angus akan bahayanya limbah B3, yang dilingkungannya dikelola secara langsung dan dapat berdampak mengganggu kesehatan masyarakat secara umum.
"Saya harap warga tegal angus dapat pencerahan dengan sosialisasi ini, lebih paham akan pentingnya kesehatan lingkungan sekitar dan mengerti akan bahayanya limbah B3," ucap Sekda didepan warga tegal angus yang hadir.
Sekda pun ingin adanya sinergi juga pertemuan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi untuk mendapatkan cara penanganan pengelolaan aktifitas pembakaran limbah B3 yang ada di Desa Tegal Angus secara intens.
"Pemkab pun menerjunkan DLHK, Koperasi dan opd terkait agar lebih menyelesaikan permasalahan aktifitas pembakaran limbah di tegal angus teluknaga," tutup Sekda Rudi Maesyal.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik menambahkan pemerintah daerah sudah terjun langsung memantau aktifitas pembakaran limbah B3 di tagal angus, memberikan penyuluhan, dan pemahamman secara langsung akan bahayanya limbah B3 terhadap dampak kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Sudah beberapa kali kita terjun langsung kelapangan (desa tegal angus), sudah beberapa yang ditutup, kita pantau dan kita berikan penjelasan secara langsung kepada masyarakat bahwasannya kesehatan kesehatan merak lebih penting," ungkap taufik. (rls/Diskominfo)