Unsur yang dikumpulkan adalah para calon kades, panitia pilkades, panitia pengawas Pilkades, dan unsur Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) yang berasal dari 7 desa Kecamatan Tigaraksa dan 6 desa Kecamatan Jambe. Sedangkan calon kades yang dikumpulkan sebanyak 30 calon kades dari Kecamatan Tigaraksa dan 22 calon kades dari Kecamatan Jambe.
Dalam sambutannya, Ade meminta penyelenggara pilkades yakni panitia dan pengawas untuk bekerja dengan jujur dan adil. Menurutnya, kinerja dari panitia pilkades dan pengawas menjadi bagian penting agar gelaran pilkades tidak berujung konflik. Dia pun mengaku akan menindak tegas panitia atau pengawas yang kedapatan berlaku curang.
"Panitia harus jujur, jangan curang, tidak diskriminatif. Bekerja sesuai dengan aturan," kata Ade.
Ade juga menekankan agar panitia dan pengawas tidak terlibat konflik kepentingan. Kata Ade, potensi ke arah konflik kepentingan menjadi besar mengingat cakupan kontestasi politik hanya level desa. Sehingga, lanjut dia, interaksi dapat terjadi dengan mudah.
"Bisa saja calon kades adalah tetangganya. Di sini perlunya integritas dari panitia pilkades dan pengawasnya," ujar Ade.
Sedangkan kepada calon kepala desa (kades), Ade meminta agar mengedepankan sikap sportif dan jujur. Dia juga meminta calon kades beserta pendukung dan simpatisan untuk bersikap legowo bila kelak kalah dalam pilkades.
"Jika siap menang, maka tentu juga harus siap kalah. Harus punya jiwa legowo," katanya.
Ade menambahkan, potensi konflik dalam pagelaran politik termasuk pilkades selalu ada. Namun, kata dia, potensi konflik itu dapat diminimalisir dengan sikap jujur dan ksatria dari para calon kades.
"Aspek keamanan dan pencegahan konflik juga harus menjadi kepentingan para calon kades," ungkapnya. (Mad Sutisna)