Salah satu Mahasiswa yang mengikuti diskusi jalanan, Ade Kurniawan mengatakan, dia bersama teman-temannya bukanlah melakukan aksi demonstrasi, tetapi sedang melakukan diskusi kajian strategis tentang isu kedaerahan yang merugukan masyarakat. Menurut dia, kajian yang dibahas adalah keresahan-keresahan yang dirasakan oleh masyarakat dan para mahasiswa/i.
"Hari ini bukan aksi, tetapi kajian strategis. Ketika yang lain pada senyap ini muncul dalam keresahan kita, namun khusus untuk saat ini yang dibahas refleksi sumpah pemuda, jadi pemuda ini harus bisa mendobrak hal-hal yang memang merugikan masyarakat," kata Ade kepada Wartawan.
Menurut Ade, kajian strategis yang diselenggarakan di depan kantor Bupati Tangerang merupakan yang pertama kalinya. Namun kajian tersebut akan terus dilakukan secara rutin setiap pekan atau bulannya, agar para pemuda-pemudi di Kabupaten Tangerang melek pemerintahan.
"Ini akan dilakukan rutin setiap senin, namun nanti tergantung kesepakatan teman-teman, apakah akan dilakukan satu pekan sekali, atay satu bulan sekali. Kita ingin para pemuda-pemudi ini melek isu-isu pemerintahan, karena kami lihat para pemuda ini kenapa si tidak ada yang bersuara didepan kantor Bupati, jadi ketika yang lain senyap ya kita yang akan bersuara," tukasnya.
Dalam kajian strategis itupun, sempat dibahas terkait pembangunan perumahan yang bisa merugikan masyarakat, karena dengan bertambah banyaknya perumahan otomatis akan bertambah orang-orang baru yang datang membawa keluarganya, sehingga membebani Pemerintah Kabupaten Tangerang. Ade mengatakan, dibandingkan pembangunan perumahan, sebaiknya pemerintah menambahkan pembangunan industri, karena lebih berguna untuk masyarakat yang ada di Kabupaten Tangerang.
"Kami sedang menyelidiki perizinan tentang pembangunan perumahan, bagi saya ini kan merugikan masyarakat, karena akan menambah beban bagi pemkab, sementara pembangunan industri akan menciptakan peluang kerja sehingga pengangguran bisa berkurang," katanya.
Senada, Aktivis Pemuda Tigaraksa, Rano mengatakan, selain adanya kajian strategis, para mahasiswa juga akan melakukan kajian buku dan tentang lingkungan hidup, agar wawasan dan pemahaman pemuda-pemudi bertambah kaya serta luas.
"Yang menyediakan buku, ada aktivis dari literasi, aktivis libgkungan juga mau hadir, dia akan mmpromosikan tampler, atau tidak menggunakan botol plastik dan sedotan," ujar Rano. (Mad Sutisna)