Jamal warga Kampung Cukanggalih RT 08/ RW 05 yang merupakan tetangga korban mengatakan, yang pertama menemukan mayat korban adalah Lisdayanti yang merupakan istri korban, teriak meminta tolong kepada warga sekitar.
“Awalnya istrinya baru pulang, dia teriak meminta tolong, akhirnya kami warga sekitar dan tetangga kontrakan menghampiri untuk menolongnya, kalau persis terjadi gantung dirinya kapan, saya juga tidak tahu,“ ucap Jamal kepada Wartawan, Selasa (27/8/2019).
Menurut Jamal, korban nekat untuk mengakhiri hidupnya karena merasa frustasi dengan keadaan perekonomian keluarganya, pasalnya korban tidak memiliki pekerjaan atau menganggur.
“Korban punya cicilan kendaraan, mungkin tidak punya uang untuk membayarnya, “ ucapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Muharram Wibisono mengatakan, Matridy (korban) untuk sementara motif Matridy nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena frustasi tidak mampu membayar cicilan mobil seharga 2 juta perbulannya.
“Menurut keterangan dari istrinya, katanya prustasi karena tidak memapu membyar cicilan mobil, soalnya kesharian almarhum dirumah saja atau tidak memiliki pekerjaan, namun untuk persoalaan lainnya kita tidak mengetahui apakah ada factor lain selain itu,“ ucapnya.
Menurut Muharram, saat dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau luka pada tubuh korban, dan saat ini korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dikebumikan dikampung halamannya.
“Istri almarhum tidak bersedia untuk dilakukan autopsy, dan saat ini almarhum sudah diserahkan kepada istrinya dan akan dibawa oleh istri serta pihak keluarganya untuk di kebumikan di kampung halamannya Desa Rajabasa, Kecamatan Bandar Negri Sumuong, Kabuaten Tenggamus, Provinsi Lampung,“ jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan AKP Muharram Wibisono. (Mad Sutisna)