“Kereta api merupakan moda transportasi massal yang digunakan banyak orang. Jelang libur jumlah pengguna meningkat, untuk itulah stasiun kereta api menjadi salah satu fokus pengamanan kami,” kata Sabilul.
Sabilul mengatakan, faktor-faktor yang dapat menghambat kenyamanan dan keamanan di antaranya tindak pidana dan kondisi rel kereta. masyarakat harus dijamin rasa aman dan nyamannya dari gangguan tindak pidana seperti copet dan hipnotis atau bius.
Sudah ada beberapa peristiwa pengguna kereta api menjadi korban copet atau penjambretan. Selain itu, masyarakat yang menjadi penumpang kereta api juga pernah menjadi korban hipnotis atau korban kejahatan pembiusan. Oleh karena itulah, hal itu jangan sampai terjadi.
“Termasuk memastikan rel kereta dalam kondisi baik agar laju kereta lancar dan tidak mengalami kecelakaan,” terangnya.
Sabilul mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengenakan perhiasan yang berlebihan saat bepergian dengan moda kereta api. Sabilul juga mengimbau warga untuk meastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit untuk mengantisipasi kelelahan.
Sabilul pun mengingatkan masyarakat untuk tidak membawa barang-barang yang dilarang aturan seperti narkoba. Meski demikian, pengamanan tetap mengedepankan kenyamanan para pengguna kereta api.
“Kepada petugas sekuriti kami juga mengimbau agar memastikan barang bawaan penumpang tidak mengandung bahan peledak, senjata, dan narkoba,” tandasnya.