Dwi Ningsih 35, salah satu pengrajin Tas Rajut Tali Kur di Solear, sudah 3 tahun lamanya menekuni usaha kerajinan ini. Produk yang dihasilkannya memiliki ragam motif, sehingga cocok dipakai oleh kalangan usia remaja dan dewasa.
Menurut Dwi, dalam sebulan ia bisa menjual 10-20 tas tali kur yang dipasarkan ke berbagai daerah di kawasan Jabotabek dan berbagai daerah di nusantara.
Pada pertengahan November 2018 lalu, Dwi berkesempatan mempromosikan dan menjual kerajinanya itu ke kota Malang, Jawa Timur melalui event pameran di Mall Kota Malang.
Keberangkatannya bersama 5 pelaku usaha mikro lain dan difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang. “Alhamdulillah, tas tali kur saya bisa dipromosikan ke luar daerah,” aku Dwi, saat berkunjung ke Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Rabu (18/12/2018).
Dari usaha Tas Makrame Tali Kur ini, Dwi bisa memiliki omset 75 juta/pertahunnya. Hanya saja semua perjalanan tak semudah yang dibayangkan, banyak hambatan yang dialaminya. Salah satu hambatan yang masih belum lengkapnya legalitas usaha dan belum dikenal secara luas oleh masyarakat.
Produk Tas Makrame Tali Kur atau masyarakat menyebutnya dengan nama Tas Rajut terus di produksi oleh Dwi. Ia bersama dengan puluhan UMKM lainya siap memasarkan produkanya pada event Pameran Expo Tangerang dalam rangka HUT ke-75 Kabupaten Tangerang pada 26-30 Desember 2018 mendatang di kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.