Pemilik kebun, Suyatno mengaku, baru mengetahui bunga itu, saat sedang mengontrol kebun mangga miliknya.
"Diperkirakan bunga ini baru tumbuh sekitar seminggu yang lalu, awalnya saya kaget ketika mencium bau tidak sedap dan banyak lalat, tapi begitu saya lihat ternyata ada tumbuhan bunga yang diduga bunga rafflesia (bunga bangkai)," kata Suyatno.
Yang tambah heran, kata Suyatno, kenapa bunga bangkai itu bisa tumbuh subur di kebun miliknya.
"Setahu saya, bunga bangkai (rafflesia) hanya tumbuh di daerah pegunungan seperti di Bogor dan Sumatera, tapi kok ini bisa tumbuh di lahan datar," tambahnya.
Suyatno juga merasa bimbang dan apa yang harus dilakukan dengan penemuan bunga yang terkenal langka itu.
"Saya belum tahu, apakah saya harus laporkan penemuan bunga ini ke Dinas Pertanian atau tidak ya," ujarnya.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti jenis bunga rafflesia yang ditemukan di Desa Kemiri ini.
Mengutip dari sejarah, bunga rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit yang ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold pada tahun 1818.
Bunga ini, dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles, yang merupakan pemimpin ekspedisi itu.
Bunga rafflesia, terdiri atas kira-kira 27 spesies (termasuk empat yang belum sepenuhnya diketahui cirinya seperti yang dikenali oleh Meijer 1997), semua spesiesnya ditemukan di Asia Tenggara, di semenanjung Malaya , Kalimantan, Sumatra, dan Filipina.
Tumbuhan ini, tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu.
Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesies, seperti Rafflesia arnoldii, diameter bunganya mungkin lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg.
Bahkan spesies terkecil, Rafflesia manillana, bunganya berdiameter 20 cm.
Bunganya tampak dan berbau seperti daging yang membusuk, karena itulah ia disebut "bunga bangkai" atau "bunga daging".
Bau bunganya yang tidak enak menarik serangga seperti lalat dan kumbang kotoran, yang membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina.
Sedikit yang diketahui mengenai penyebaran bijinya. Namun, tupai dan mamalia hutan lainnya ternyata memakan buahnya dan menyebarkan biji-bijinya. Rafflesia adalah bunga resmi negara Indonesia, begitu pula provinsi Surat Thani , Thailand.
Nama "bunga bangkai" yang dipakai untuk Rafflesia membingungkan karena nama umum ini juga digunakan untuk menyebut Amorphophallus titanum (suweg raksasa/batang krebuit) dari famili Araceae.
Terlebih lagi, karena Amorphophallus mempunyaiperbungaan tak bercabang terbesar di dunia, ia kadang-kadang secara salah kaprah dianggap sebagai bunga terbesar di dunia. Baik Rafflesia maupun Amorphophallus adalah tumbuhan bunga, namun hubungan kekerabatan mereka jauh. Rafflesia arnoldii mempunyai bunga tunggal terbesar di dunia dari seluruh tumbuhan berbunga, setidaknya bila orang menilai dari beratnya.
Amorphophallus titanum mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar, sementara palem Talipot ( Corypha umbraculifera ) memiliki perbungaan bercabang terbesar, terdiri atas ribuan bunga, tumbuhan ini monokarpik, yang artinya tiap individu mati setelah berbunga.