Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Banteng Indarto mengatakan, Kegiatan Bursa Inovasi Desa (BID) merupakan salah satu bentuk kegiatan pameran yang menghimpun kegiatan pembangunan masyarakat dan Desa yang telah dinilai inovatif/pembaharuan yang sekaligus sebagai ajang pertukaran pengetahuan, menyebarluasan kegiatan inovatif serta penyebarluasan keberadaan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) bagi masyarakat dan Desa.
Kegiatan Bursa Inovasi Desa ini tentunya akan menjadi sarana dan media yang tepat untuk membagi pengetahuan dan kegiatan pembangunan di Desa dimana dimaksudkan untuk memberikan inspirasi kepada Desa-Desa untuk dapat melakukan replikasi atau adaptasi dengan sumber dana yang ada di Desa masing-masing, melalui pembiayaan APBDesa yang akan difasilitasi oleh Pendamping Desa.
Lanjut Banteng, kegiatan Bursa Inovasi Desa merupakan dari bagian dari Program Inovasi Desa (PID) yang dihadirkan sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan Dana Desa (DD), dengan memberikan rujukan inovasi pembangunan Desa serta merevitalisasi peran pendamping, dalam pengembangan potensi ekonomi lokal, kewirausahaan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta infrastruktur Desa.
"Semoga melalui Program Inovasi Desa (PID), diharapkan mampu memicu munculnya inovasi dan pertukaran pengetahuan secara partisipatif. Sehingga upaya guna memberikan dukungan kepada Desa agar lebih efektif dalam menyusun penggunaan Dana Desa sebagai investasi dalam peningkatan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat dapat terlaksana dengan baik," ucap Banteng.
Wakil Bupati Tangerang H Mad Romli memaparkan, Program Inovasi Desa ini dirancang untuk mendorong dan memfasilitasi penguatan kapasitas Desa yang diorientasikan untuk memenuhi pencapaian target, saya tekankan kepada para Kepala Desa serta para ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) agar berkomitmen kuat untuk melakukan replikasi kegiatan inovatif pada kegiatan Bursa ini, dengan membahas bersama dengan ketua BPD masing-masing, yang nantinya mendapatkan kesepakatan dari musyawarah Desa melalui mekanisme perencanaan reguler.
Lanjut beliau, semoga kegiatan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui pembangunan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa), khususnya Dana Desa. Sehingga dengan demikian, harapan kita semua melalui peran Pendamping Desa dan Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) untuk membantu menfasilitasi Program Inovasi Desa dapat menjawab kebutuhan Desa terhadap layanan teknis yang berkualitas untuk merangsang munculnya inovasi dalam praktik pembangunan dan solusi inovatif untuk menggunakan Dana Desa secara tepat dan efektif dengan tetap pada koridor hukum yang berlaku.
"Kabupaten Tangerang sejak dulu sebenarnya sudah banyak ukm yang berjalan, namun untuk kedepan saya harapkan baik Kepala Desa, BPD dan BumDes lebih berperan aktif untuk meningkatkan produk-produk lokal di Kabupaten Tangerang. Sehingga masing2 dari Desa bisa menghasilkan produk-produk inovasi dan kreatif, seperti Topi bambu dan kripik-kripik khas kabupaten Tangerang yang sudah di kenal di Nasional," ucap Mad Romli.