Peserta kirab yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat seperti santri, pelajar, ormas, paskibra, dan para ulama melaksanakan konvoi di sepanjang jalan protokol Kota Serang.
Kapolda Banten Brigadir Jenderal Teddy Minahasa mengatakan, latar belakang digelarnya Kirab Merah Putih adalah untuk merajut kembali semangat kebangsaan yang bertepatan dengan momentum Sumpah Pemuda ke-90.
Menurutnya, diakui atau tidak, peristiwa pembakaran bendera HTI di Garut dipelintir oleh sebagian kelompok bahwa yang dibakar adalah bendera sakral agama tertentu. Hal itu,kata Teddy, kemudian membuat keharmonisan berpotensi terganggu.
“Bangsa Indonesia lahir dan didirikan atas kesepakatan oleh tokoh ulama dan pemuda. Satu konteks kebangsaan yaitu bangsa Indonesia, satu konteks tanah air Indonesia, dalam konteks bahasa persatuan bahasa Indonesia,” ujar Teddy.
Teddy menambahkan, keberagaman di Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Sudah semestinya, sebagai tumpah darah Indonesia, semua kalangan memaknai segala perbedaan sebagai suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Melalui kegiatan ini, kami berupaya mengetuk hati para pemuda untuk bersama-sama menjaga NKRI. Apabila ada upaya menggantikan Pancasila, para pemuda harus bangkit melawan it,” terangnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Provinsi Banten Asep Rahmatullah berharap, refleksi sumpah pemuda membuat semangat kebangsaan dan persatuan semakin kuat. Dia juga mengajak masyarakat terutama kaum muda bersama-sama berperang melawan rongrongan hoax dan upaya memecah belah bangsa.