Hendarto Camat Kemiri setelah adanya laporan seorang jurnalis dari salah satu media online datang berkunjung ke lokasi dalam kunjungannya Hendarto mengatakan "kami atas nama pemerintah kecamatan Kemiri merasa perihatin dengan keadaan pak Subari beserta keluarganya yang tinggal di bantaran sungai Cimanceuri, karena pak Subari ini menempati tanah P.U. bukan tanah hak milik pemerintah daerah sulit untuk memberikan bantuan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), namun kami akan mensuport terus untuk membantu secara pribadi," Ujarnya.
Samudi warga Rancalabuh menyayangkan atas tindakan menantu dan anak kandungnya Subari yang tega membongkar bangunan rumah tinggal yang layak huni bantuan dari GTV hanya karena masalah hak kepemilikan tanah tapi tega membiarkan orang tuanya tinggal menempati bangunan yang tidak layak huni berdiri di atas bantaran sungai Cimanceuri.
"Kami sangat perihatin namun tidak bisa membantu membangun rumah Subari yang layak untuk di huni, melihat kondisi anak-anaknya Subari sangat perihatin dan miris harus tidur di atas tumpukan batu kali sementara di belakang sungai Cimanceuri dengan semak-semak yang di tumbuhi rumput, pokoknya nggk bisa membayangkan kalau ada ular masuk ke rumahnya," Ujarnya.
Subari beserta keluarganya kini hanya berharap adanya orang-orang yang dermawan untuk memberikan bantuan untuk membangun rumah nya yang layak huni walaupun sementara harus berdiri di bantaran sungai Cimanceuri.
(red)