Acara yang digelar bersama forum pelanggan PDAM TKR ini, bertujuan untuk untuk meminta perlindungan dan do'a agar Allah Swt menurunkan hujan, karena sampai saat ini wilayah Indonesia dilanda kemarau panjang, termasuk di wilayah Kabupaten Tangerang. Krisis air ini berdampak terhadap produksi air baku yng selama ini mengandalkan Sungai Cisadane.
"Manusia hanya berikhtiar dan bersyariat, semog solat istiqo ini bisa dikabulkan oleh Allah swt, karena PDAM hanya mengandalkan sungai sebagai air baku," kata Direktur PDAM TKR, Rusdi Machmud.
Selain mengalami krisis air sambung Rusdi, PDAM juga pada minggu-minggu ini mengalami masalah akibat ada kerusakan pada pipa milik PT Aetra di wilayah Sepatan, akibat terkena proyek kementrian PUPR, dan pipa di Neglasari juga mengalamu hal sama, sehingga mengakibatkan pasokan air bahan baku menjadi tersendat.
"Selain berdampak terhadap pasokan air PDAM, kekeringan juga akan berdampak terhadap petani, ratusan hektar sawah juga tidak bisa panen, jadi kekeringan ini juga berdampak terhadap sektor pertanian," ucapnya.
Rusdi menambahkan, selain sungai Cisadane, PDAM TKR juga mengandalkan air baku dari Sungai Cidurian di Kresek mengalami kekeringan. Sudah satu bulan IKK Kresek tidak lagi berproduksi.
"Bahkan air di Cidurian di Kresek kondisinya memprihatinkan, karena diduga industri di bantaran sungai membuang limbah ke Sungai Cidurian, semoga dengan sokat istisqo ini sungai-sungai kembali menjadi normal," tandasnya.