“Satgas Covid-19 baik tingkat kabupaten dan kecamatan harus berani jujur menyampaikan data korban covid-19,” ujar Ismail Ruslan kepada awak media, Jum'at (9/7/2021).
Menurut Ismail, validasi data yang tersaji di website resmi Pemkab Tangerang terkait jumlah terpapar covid-19 mesti dipertanyakan.
“Sebab amat berbeda di kondisi lapangan dari data yang diumumkan di website. Masa iya di salah satu kecamatan ada yang zero covid-19 di website,” tegasnya.
Aktivis yang berdomisili di wilayah Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang ini mengatakan, tidak sinkronnya data warga terpapar covid-19 di kecamatan disinyalir beberapa sebab.
Hal itu berdasarkan hasil penelusuran dirinya bersama sejumlah relawan di setiap kecamatan se Kabupaten Tangerang.
“Diantaranya kecamatan yang lebih rendah atau tinggi karena pola tracking yang terpapar. Jadi kalau mau buka-bukaan data dan jujur-jujuran banyak camat yang akan kehilangan muka,” tegasnya.
Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang dr Hendra Tarmizi mengungkapkan, data yang di website https://covid19.tangerangkab.go.id/ tidak langsung upadate sebelum melakukan laporan ke provinsi dan pusat.
“Jadi data hari ini bisa dilihat tiga hari kemudian,” katanya.
Selain itu kata Hendra, biasanya data warga terpapar covid-19 yang mengunakan test sweb antigen dan isolasi mandiri tidak masuk website.
"Yang masuk di website yang mengunakan test sweb PCR,” pungkasnya.
(Mad Sutisna)