Ketua Kordinator Produk UMKM Kabupaten Tangerang, Elya Murni mengatakan, ada 50 produk yang dipamerkan dalam acara MTQ. Menurut Elya, hal ini dilakukan untuk memperkenalkan produk-produk lokal kepada masyarakat, karena masih banyak masyarakat Kabupaten Tangerang yang belum mengetahui produk-produk lokal.
"50 Produk kita pamerkan, acara ini kan ramai pengunjung jadi sekalian promosi, karena mereka kan masih banyak yang belum tahu, maka kita promosikan, dari segi harga yang relatif murah, lalu kilualitas yang bagus tidak kalah dengan produk-produk ternama, setidaknya mereka mengetahui dulu, walaupun tidak beli hari ini, kan bisa lusa atau nanti, " kata Elya kepada Wartawan.
Elya mengatakan, di acara MTQ produk UMKM yang paling laris adalah sabun pencuci piring produk UMKM Kecamatan Pasar Kemis, dengab merk Sa-biQ. Kata Elya, banyak masyarakat yang membeli sabun pencuci piring itu, karena selain harganya yangbrelatif murah, kualitasnya juga tidak kalah dengan sabun pembersih piring yang ternama lainnya.
"Hari ini yang paling laris ini, harganya murah 10 ribu satu botolnya, dengab ukuran 700 ml. Selain itu, ada cemilan kentang juga yang laris ini dari Pasar Kemis," tambahnya.
Menurut Elya, selain memamerkan produk UMKM kepada masyarakat, pihaknya juga membuka kritikan dan masukan dari masyarakat yang hadir. Karena Elya memahami produk UMKM masih banyak yang belum sempurna, baik dari segi pengemasan, rasa, dan harga, dia berharap, dengan banyaknya masukan dan kritikan yang diberikan masyarakat, produk UMKM Kabupaten Tabgerang bisa menjadi lebih baik lagi, sehingga mampu bersaing dengan produk Nasional.
"Selain memasarkan produk, kita juga membuka kritikan dan masukan juga, karena kita faham betul bahwa priduk kita belum sempurna. Nah dengan adanya masukan dannkritikan yang menbangun, mereka para pengusaha akab berkembang membuat produk yang lebih baik lagi, " harapnya.
Sementara itu, Yulianah salah satu warga Perumahan Bumi Indah, Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis mengatakan, bahwa produk UMKM sudah baik, hanya saja masih kurang sosialisasi dan marketnya masih terbatas.
"Saya beli sabun cuci piring. Ini bentuk dukungan saya terhadap produk lokal, selain itu, menurut saya, produknya sudah banyak yang bagus, hanya saja, masyarakat banyak yang belum tahu, dan tokonya juga masi terbatas hanya ditoko-toko tertentu saja, beda dengan produk Nasional yang sudah ada diwarung-warung kampung," katanya. (Mad Sutisna)