Camat Cisoka Ahmad Hapid yang baru satu bulan dilantik langsung bergerak merumuskan untuk membedah rumah warganya agar lebih layak ditempati oleh junaedi, dengan kondisi yang memprihatinkan ternyata junaedi tinggal disebelah rumah kakanya.
"Kita akan hitung terlebih dahulu berapa biaya untuk membedah rumah junaedi, dan bermusyawarah kepada pihak keluarga agar bidang tanahnya disepakati oleh keluarga untuk dibangun," ujar Hapid ketika berkunjung ke rumah Junaedi pada Senin, (26/8/2019).
Kondisi kesehatan junaedi masih terus kita pantau, lanjut Camat Cisoka, melalui puskesma Cisoka bersama bidan Desa terus memberikan obat agar junaedi dapat pulih kembali dan mudah-mudahan sehat seperti sedia kala.
"Kami cukup prihatin dengan kondisi Junaedi, setelah kita obati mudah-mudah dalam waktu dekat kita bangun rumahnya secara swadaya Camat Cisoka, beserta warga sekitar," jelas Hapid yang juga mantan Kabid Pemdes.
Baca Juga : Rekonstruksi Aksi Pembunuhan Satu Keluarga, Peragakan 28 Reka Adegan
Kami Dari pihak puskesmas mengunjungi untuk melihat kondisi Pak Junaedi dan kita memutuskan untuk merujuk pak junaidi untuk di rawat di RSUD Balaraja, "Pak Junaidi sudah sempat di rawat di RSUD namun pihak keluarga meminta untuk di rawat di rumah saja," ucap Nida yang merupakan Bidan Desa.
"Tadi pagi saya sudah chek kesehatan pak Junaedi, kondisi beliau sudah mulai membaik, obat-obatan yang sudah habis kita tambah lagi agar Pak Junaidi terus membaik kondisinya," tutup Nida
Dengan melihat kondisi Junaedi, Wahyu Anggota DPRD, Camat Cisoka Ahmad Hapid dan Pjs. Kepala Desa Bojong Loa Ramawinata langsung meninjau kondisi kerumah junaedi untuk mengetahui kendisi sesungguhnya.
"Awalnya tanggal 25 agustus kondisi memprihatinkan, Puskesma Cisoka beserta bidan desa langsung membawa junaedi untuk dirawat di RSU Balaraja, setelah di tangani pihak Rumah Sakit ternyata pihak keluarga membawa pulang paksa," ungkap Wahyu selaku Anggota DPRD menjelaskan.
Kondisi Junaidi sendiri sangat memprihatinkan memiliki Istri Arsati (40) tahun dan 1 orang anak, Lilis (20) tahun, tapi sejak awal menderita dirinya ditinggal oleh anak dan pisah cerai dengan istrinya, sekarang junaedi tinggal bersama kakaknya Sumitra.
"Penyakit saya awalnya hanya asam urat, dan saya berusaha untuk mencari penyembuhan dengan jalur alternatif di daerah Jawa Timur diperjalanan dengan konsidi AC dingin, pulang-pulang saya lumpuh," jelas Junaedi.
Kemarin saya mendapat penangan dari Puskesmas Cisoka, dibawa oleh ambulan ke RSUD Balaraja tetapi dengan keterbatasan keluarga saya yang lain membawa kembali kerumah alhamdulilah ditangani dengan baik.
"Alhamdulillah setelah ditangani, minum obat kaki saya yang lumpuh dapat digerakan, terimakasih kepada pak Bupati dan Pemerintah kecamatan yang memberikan bantuan," ucap Junaedi yang masih semangat akan kesembuhannya. (agie/rls/Infokom)