Kepala sekolah SMK Jaya Buana, Aan Ansori mengungkapkan, MPLS adalah masa perkenalan murid baru di sekolah. Murid dikenalkan berbagai lingkungan yang ada di sekolah. Baik guru, ruang kelas, lingkungan sekolah dan saling kenal sesama murid lainnya.
“Tahun ini ada sekitar 800 murid, yang ikut MPLS. Hampir 600 murid SMK dan sisanya murid baru Mts,” jelasnya, Jumat (12/7/2019).
Selama MPLS pula, murid diberikan pembekalan tentang mitra sekolah dari luar. Sehingga, murid paham, bahwa lingkungan sekitar, mendukung keberhasilan seseorang atau lembaga pendidikan seperti sekolah.
“Ada beberapa narasumber dari luar yang kita hadirkan, tujuannya untuk mencerdaskan anak didik tentunya. Sebab, kalau cerdas, di sini akan diberikan beasiswa, alias gratis,” ungkapnya.
Ditambahkan, ketua pelaksana MPLS sekolah Jaya Buana, Iqbal Qurnawan yang menerangkan, peserta MPLS di sekolah Buana Jaya akan dikenalkan tentang budi pekerti, peduli dan ahlakul karimah.
Dengan pemahaman tentang hal-hal tersebut, diharapkan murid menjadi pribadi yang sopan, cerdas dan beriman. Bisa dikatakan, meski sekolah umum, namun tak kalah dengan pendidikan di pesantren.
“MPLS dulu dikenal MOS atau masa orientasi siswa. Lebih banyak kepada Ta’aruf sesama teman, guru dan lingkungan sekolah,” ujarnya.
Pihaknya menjamin, selama pelaksanaan MPLS di sekolah Buana Jaya, tidak ada kata senior junior, perpeloncoan, atau kekerasan fisik lainnya. Karena, sekolah, dalam hal ini panitia, sangat disiplin ke peserta dan panitia.
“Ditambah, dewan guru dan kepala sekolah pun, ikut memantau. Jadi kami sangat hindari, kegiatan yang tidak mendidik murid baru,” pungkasnya. (Mad Sutisna)