Kepala Seksi Perencanaan dan Pengendalian, Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Dadan Darmawan mengatakan, perluasan SDN 2 Pekayon diusulkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan, diketahui kepala desa dan Camat Sukadiri. Saat ini, proses perluasan bangunan sekolah ini masih dalam tahap musyawarah mengenai harga tanah.
“Kami juga sudah undang pemilik tanah yang akan dibeli untuk perluasan SDN 2 Pakayon. Namun si pemilik masih kompromi dengan keluarga besarnya. Jadi kami masih menunggu kabar selanjutnya dari pemilik lahan. Perluasan lahan ini diusulkan UPT Dinas Pendidikan diketahui komite, Kepala Desa Pakayon dan Camat Sukadiri,” ucap Dadan kepada Wartawan, Jumat (5/7/2019).
Dadan menambahkan, perluasan lahan SDN 2 Pakayon dilakukan untuk menambah kelas, membuat area lahan hijau dan taman bermain. Rencananya perluasan serta pembangunan akan dilakukan tahun ini, jika tidak ada kendala.
“Saat ini lahan SDN kurang lebih seluas 2.000 meter dan rencananya ditambah 1.517 meter. Penambahan lahan rencananya untuk area lahan hijau serta taman bermain, agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih nyaman. Pengerjaan direncanakan tahun ini jika si pemilik lahan sepakat dengan harga yang ditetapkan tim appraisal. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama ada kesepakatan dari pihak pemilik tanah, sehingga kami bisa merealisasikannya,” harapnya.
Sementara itu, Suaryo, Kepala Desa Pakayon menambahkan, selain dibuat lahan hijau dan taman bermain, akan dilakukan penambahan ruang kelas juga karena siswa-siswi SDN 2 Pakayon sudah mulai banyak. Ia berharap siswa-siswi SDN 2 Pakayon menjadi murid-murid yang berguna untuk bangsa dan negara.
“Kemungkinan akan dilakukan penambahan kelas juga, karena saat ini muridnya sudah lumayan banyak ada 6 kelas. Dalam satu angkatan dibagi menjadi 2 A dan B, kurang lebih sekitar 300-an anaklah. Kalau untuk anggaran per meternya kira-kira 700, tetapi masih dalam pembahasan belum ada kesepakatan. Semoga nanti dengan adanya kelas baru serta taman baru membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga pelajaran yang disampaikan para guru bisa dengan mudah dicerna oleh siswa-siswi,” harapnya. (Mad Sutisna)