Keberhasilan ini diraih setelah mendapat penilaian dari Dewan Juri Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, aspek penilaian perpustakaan menuju 18 besar itu sendiri antara lain berkas kelengkapan administrasi dan buku profil perpustakaan yang sebelumnya telah dikirim melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang ke Dewan Juri di Kantor Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Kepala Perpustakaan Cahaya Ilmu Desa Mekar Baru A’ang Junaedi (21) mengungkapkan, instrumen penilaian pengelolaan perpustakaan pada tahap ini meliputi kelengkapan administrasi, sarana tempat, buku dan kerjasama eksternal yang dimuat dalam satu berkas profil Perpustakaan Cahaya Ilmu Desa Mekar Baru yang jumlahnya hampir 700 halaman.
"Semua aspek administrasi tersebut sudah kami lampirkan pada buku profil Perpustakaan Cahaya Ilmu Desa Mekar Baru untuk menjadi bahan penilaian Dewan Juri, profil tersebut kami muat kurang lebih 700 halaman yang sebelumnya sudah disusun oleh pengelola perpustakaan Cahaya Ilmu Desa Mekar Baru," ucapnya.
A'ang menjelaskan pada tahap awal ini panitia dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memang menitikberatkan pada kelengkapan administrasi yang dimuat dalam profil perpustakaan, panitia melakukan penilaian dari kelengkapan administrasi tersebut untuk dipilih menjadi 18 besar dari 34 perwakilan seluruh Provinsi di Indonesia, pada tahap selanjutnya peserta yang lolos 18 besar ini akan dikunjungi oleh tim penilai dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia secara bergilir dalam rentang waktu 30 Juni sampai 2 Agustus 2019.
Sementara itu Kepala Desa Mekar Baru H.Suhada (32) mengatakan, Program Kerja Perpustakaan Desa Mekar Baru, sudah Ia maksimalkan dengan SDM yang ada, sehingga sampai saat ini menjadi pondasi bagi terselenggaranya kegiatan peningkatan minat baca bukan hanya mencakup wilayah Desa saja melainkan sampai pada tingkat Kecamatan.
Atas keberhasilan tersebut pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan pembinaan sehingga Perpustakaan Cahaya Ilmu Desa Mekar Baru berhasil lolos ke babak 18 besar.
“Keberhasilan ini menjadi motivasi untuk kita agar mampu menciptakan program peningkatan minat baca masyarakat yang jauh lebih baik lagi. Dalam hal menarik minat baca tentu harus dilakukan dengan ekstra keras karena masyarakat cenderung lebih menggunakan IT dari pada buku, namun demikian kami akan tetap menggerakkan jiwa semangat Kami untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui gerakan membaca,” tuturnya. (Mad Sutisna)