Ketua RT.01RW.01, Kampung Palahlar, Dedi menuturkan, pada pukul 17.00, korban dengan ketiga temannya bermain di area stadion dekat dengan gerbang dan memainkan pintu gerbang tersebut.
“Waktu itu sekitar pukul 17.00 WIB. Anak-anak sedang memainkan pintu gerbang didorong terus ditarik lagi, (maju mundur) hingga akhirnya jatuh secara tiba-tiba dan menimpa Elbah. Sedangkan ketiga temannya tidak terkena karena dalam posisi yang berbeda,” ujar Dedi kepada Wartawan, Senin (22/4/2019).
Sebelum meninggal, Elbah sempat dilarikan ke RS Harapan Mulya namun ditolak karena tidak sanggup menangani. Akhirnya korban dilarikan ke RS Ciputra Hospital, namun karena mengalami luka yang cukup parah, nyawa korban tidak terselamatkan.
“Saat korban tertimpa gerbang, para pemuda yang sedang bermain sepak bola langsung segera berlarian untuk membantu. Gerbang langsung diangkat oleh enam orang dan korban langsung segera dilarikan ke RS untuk mendapatkan pertolongan. Namun karena korban mengalami luka parah di bagian kepala dan beberapa tulang anggota tubuhnya patah, nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan lagi,” jelasnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Dedi berharap pemerintah Kecamatan ataupun Kabupaten Tangerang bisa segera meninjau lokasi dan segera dilakukan perbaikan, jika memang ada infrastruktur yang sudah tidak layak. Ia juga meminta agar gerbang tersebut dibuatkan roda empat dengan dua jalur.
“Seharusnya gerbang seperti itukan tidak mungkin bisa copot, jika yang membuatnya benar sesuai prosedur. Saya berharap kepada pemerintah setempat yang memiliki kewenangan untuk segera mengecek segala infrastruktur di stadion mini ini, agar bisa diantisipasi secepatnya jika ada yang membahayakan warga. Saya juga meminta agar gerbangnya dibuat roda empat saja, karena gerbangnya kan sangat berat sekali. Jika hanya roda dua dengan satu jalur sangat berbahaya,” harapnya.
Sementara itu, Sukati (40) Bibi Korban mengatakan, dengan adanya kejadian tersebut pihak keluarga sangat syok dan sedih. Bahkan ibu korban masih sering pingsan, karena kejadiannya tepat terjadi di depan matanya.
“Elbah ini keponakan saya. Anak pertama dari M. Romli dan Kartika, orang tuanya masih syok bahkan masih sering pingsan. Karena kejadiannya itu persis di depan kita-kita yang sedang ngerumpi membicarakan Pilpres 2019. Saat kejadian kita juga teriak histeris, saya juga tidak tau itu gerbang kok bisa tiba-tiba terlepas hingga jatuh. Jika memang gerbang itu masangnya bener tidak mungkin anak-anak kecil itu bisa lepasin gerbang dari jalurnya,” pungkas.