Dalam simulasi yang melibatkan unsur TNI, Linmas dan Panitia Pemilihan tingkat Kecamatan (PPK) tersebut, diperagakan proses pengamanan rekapitulasi suara ditingkat TPS, pendistribusian ke PPK sampai pada pendistribusian logistik kembali ke KPU.
"Pelatihan ini untuk memaksimalkan kinerja anggota yang nantinya akan betul-betul melaksanakan kegiatan pengamanan Pemilu di TPS, PPK, sampai penghitungan," ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif.
Personel gabungan yang disiagakan untuk mengamankan proses pencoblosan Pemilu yakni sekitar 13.207 orang.
"Jumlah anggota kepolisian 1.167, Linmas 10.980, ditambahkan Brimob 60 orang, dan TNI 500 personel," jelasnya.
Sabilul juga menegaskan, dalam melakukan pengamanan tersebut, personel gabungan dilatih untuk memahami dinamika di lapangan sehingga bisa mendeteksi secara dini hal-hal yang dapat mengganggu keamanan proses demokrasi prosedural.
"Ini kekuatan besar, jadi jangan main-main dengan hal-hal yang memicu kericuhan. Kami komitmen melakukan langkah persuasif, tapi juga langkah represif bila diperlukan," tandasnya.