Penjabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony, menuturkan pengentasan kasus stunting ini terus dikerahkan agar dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045. Terciptanya SDM yang berkualitas juga berkorelasi positif terhadap penekanan angka pengangguran.
"Kegiatan ini dilakukan untuk membahas kasus stunting selama setahun. Dan untuk mengentaskan masalah ini tentu sangat diperlukan untuk membangun SDM yang unggul serta perlunya sinergitas seluruh perangkat daerah dan juga lintas sektor yang optimal," tutur Andi Ony.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, menjelaskan program Gebrak Tegas telah dilakukan di 29 kecamatan dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Tangerang.
"Untuk angka stunting saat ini memang sudah turun. Pada bulan Juni kita masih berada pada angka 7,7 persen, tetapi sekarang berhasil ditekan menjadi 6,9 persen. Ini pencapaian yang cukup baik, nantinya kita tinggal mengevaluasi kembali baik administrasi, penganggaran, perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi Gebrak Tegas," tuturnya.
Hendra mengakui bahwa saat ini kurangnya koordinasi dan konvergensi antar tim masih menjadi kendala dalam optimalisasi program Gebrak Tegas. Selain itu, pemantauan dan pengendalian berjenjang juga belum berjalan dengan baik. Kedepannya koordinasi antar Tim Gebrak Tegas perlu terus ditingkatkan agar upaya yang dilakukan tepat sasaran.
"Kami juga berencana dalam pengembangan digitalisasi sistem Gebrak Tegas, seperti keterpaduan data sasaran, intervensi yang up-to-date, alat pengendalian oleh semua tingkatan (OPD, kecamatan, desa) serta pendayagunaan kader pendamping keluarga," pungkasnya. (Red)