“Bukan sebaliknya, siswa malah merasa sekolah tempat yang menyebalkan,” ucapnya.
Menurut Zaki, program GSM merupakan salah satu upaya yang baik dalam mewujudkan hal tersebut. Dia pun menyambut dan mendukung penuh gerakan ini.
"Gerakan ini memberikan suasana menyenangkan terhadap anak - anak didik di sekolah ," kata Zaki.
Sehingga, GSM juga mendorong terbangunnya kesadaran para guru, guna menciptakan metode pengajaran yang lebih menyenangkan.
"Mendidik anak menjadi aktif, komunikatif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Serta menumbuhkan anak - anak untuk menghabiskan waktunya dengan rasa yang gembira ketika datang ke sekolah,” bebernya.
Zaki menggaris bawahi, deklarasi tersebut harus benar-benar diwujudkan, bukan sekedar kegiatan seremonial belaka.
"Program ini harus berkembang dan berjalan terus, bukan saja seremonial. Gerakan ini menjadi kewajiban bagi sekolah - sekolah,” tegasnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan Hadisa Masyhur, program inovasi ini jika dilaksanakan dengan benar akan membuat anak benar-benar merasa sekolah menjadi rumah kedua, sehingga mereka merasa kerasan.
"Jadi ketika bel pulang sekolah dipencet, tidak ada kata-kata hore lagi, tapi malah siswa masih betah di sekolah," kata Hadisa.