Sejumlah rangkaian acara telah disusun dan diawali dengan serah terima dan iring-iringan rombongan Seba Badui pukul 15.30-16.30 WIB di Jembatan Keong Pendopo. Selanjutnya, pukul 20.30 sampai 22.30 WIB prosesi ritual Seba Badui di Pendopo Lebak.
Menariknya, moment Seba Badui ini selalu menjadi perhatian masyarakat. Bahkan di sepanjang jalan menuju pendopo Pemkab Lebak, dari mulai pertigaan Aweh hingga alun – alun Rangkasbitung, kanan-kiri jalan dipadati masyarakat yang ingin melihat dari dekat suku Badui.Kedatangan suku Badui ini merupakan bagian dari tradisi Seba Badui, di mana masyarakat Badui mengunjungi pemerintah daerah untuk menyampaikan hasil bumi dan menyampaikan pesan-pesan adat.
Rombongan masyarakat Badui tiba di Pendopo Bupati Lebak sekitar pukul 15.30 WIB dan disambut dengan hangat oleh para pejabat Pemkab Lebak. Setelah upacara penyambutan, masyarakat Badui dipersilakan masuk ke Pendopo untuk melanjutkan rangkaian acara.
Warga Badui menggali ritual seba dengan cara turun gunung dengan berjalan kaki sejauh 50 kilometer menuju pusat Pemerintahan Kabupaten Lebak di Kota Rangkasbitung untuk bertemu Ibu Gede atau Bupati Lebak.
Ritual adat dengan berjalan kaki sejauh 50 kilometer yang mereka lakukan, merupakan bentuk ketaatan dan rasa tanggung jawab warga suku baduy kepada pemerintah.
Salah satu utusan warga Suku Badui Sarmedi mengaku, dirinya bersama Warga Badui Luar berangkat dari rumah sekitar pukul 04.00 subuh.
“Tadi yang berangkat ke sini dari jam 4 subuh jalan kaki buat ketemu Ibu Gede,”kata Sarmedi warga Badui Luar.
Sebanyak 1.500 warga Suku Badui Luar mengikuti ritual Seba Badui yang rutin dilaksanakan setiap tahun dengan diiringi penyerahan hasil bumi. (Cecep)