Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Cisoka Sumartono, Sekcam Cisoka Nurbaeti, Kapolsek Cisoka diwakilkan Kanit Propam Iptu Ngadiyo, Danramil 13 Cisoka Kapten CHB Jitu Arman Sinaga, Kadispora diwakilkan, Kepala Puskesmas Cisoka Endah Dwi Putriyanti, Kades Carenang Eris, Kades Bojongloa Jusepta, Kades Cempaka Perus, Kades Jeungjing Nurlaelah, Kades Cisoka diwakilkan, Kades Selapajang Nurfakih, Kades Cibugel Sudarwan beserta para staf.
Usai kegiatan acara dialaksanakan, Camat Cisoka Sumartono Mengatakan, “Pada hari ini dalam rangka kegiatan Sosialisasi Gebrak Tegas Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tangerang dilakukan di 29 kecamatan, salah satunya Kecamatan Cisoka, dan ini tidak menentukan bahwa ini ekstrem atau beresiko stunting, akan tetapi ada data yang diperoleh dari pusat, dan ini yang akan kita validasi.”Katanya.
Dirinya menuturkan bahwa, artinya ini belum bisa ditentukan apakah resiko stunting atau tidak, dan diluar dari itu kita tidak berbicara stunting, akan tetapi kita lebih mengarah ke pecegahan stunting.
“Dengan data yang ada dari pusat, kita bisa pilah perdesa, untuk kemudian kita serahkan ke desa, dan ini merupakan kesempatan desa agar mencegah terjadinya ketidak validan data yang dengan tekhnis dilapangan dan itu akan menjadi catatan untuk pemerintahan desa.”Tutur Sumartono.
Ia menambahkan, “Selama ini apa yang sudah dilakukan terkait dengan pencegahan stunting ini, sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu oleh pemerintahan desa, misalnya Bedah Rumah, Sarana Air Bersih (SAB), kemudian Jambanisasi, sejauh ini yang sudah dilakukan dari Pemerintah Desa Kecamatan, maupun Pemerintah Kabupaten, dan itu lah salah satunnya yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.”Sambungnya.
Ditempat yang sama Dr.Endah Dwi Putriyanti menyampaikan, “Terkait dengan adanya Gebrak Tegas ini tentunya sangat mendukung ya, karena memang program ini merupakan salah satu kegiatan untuk mencegah terjadinya stunting, dari mulai pemberantasan kemiskinan ekstrem yang tadi memang sudah sesuai dengan tema.” Jelasnya.
Masih Endah, “Tentunya intervensi spesifik maupun sensitif sudah dilaksanakan, tapi mungkin lebih banyak lintas sektor sehingga bisa menekankan itu semua.”Pungkasnya. (Lingga)