Dalam sambutannya, Pj Andi Ony mengatakan kemiskinan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya stunting pada balita. Rumah tangga yang miskin tidak dapat memenuhi asupan gizi yang cukup untuk anak-anaknya, sehingga tumbuh kembang anak terhambat dan tidak dapat menghasilkan SDM yang berkualitas.
"Kondisi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tangerang masih di angka 1,5% atau 58.257 jiwa pada tahun 2022. Oleh karena itu, kita harus terus meningkatkan upaya intervensi dan berinovasi, salah satunya melalui program Gebrak Tegas untuk dapat menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tangerang hingga 0 persen," ungkap Pj Andi Ony
Pj Andi Ony menandaskan kebijakan dan strategi yang tepat dalam upaya intervensi dengan fokus dan lokus kemiskinan esktrem dan stunting yang melibatkan seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan sangat diperlukan. Untuk itu dirinya meminta seluruh pihak konsisten dan berkelanjutan melaksanakan program Gebrak Tegas sehingga hasilnya benar-benar optimal, efektif dan efisien.
"Kepada Perangkat Daerah yang akan diberikan tugas untuk mengawal kecamatan dan desa miskin ekstrem serta stunting, saya minta untuk saling berkoordinasi secara intensif dan simultan dalam intervensinya," pintanya.
Ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah dan berkontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan ekstream dan stunting di Kabupaten Tangerang.
"Saya berharap melalui peluncuran Gebrak Tegas di Desa Tegal Kunir Lor tersebut komitmen bersama seluruh stakeholder, para mitra dan pemangku kebijakan semakin kuat perangkat daerah, sehingga target penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting menjadi 0 persen dapat segera terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama," harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Moch Maesyal Rasyid mengungkapkan dipilihnya Desa Tegal Kunir Lor Kecamatan Mauk sebagai lokus pencanganan Gebrak Tegas karena desa tersebut kasus stunting pada balita cukup tinggi.
"Pemilihan lokasi di Desa Tegal Kunir Lor Kecamatan Mauk karena dari data Dinkes Mauk memiliki kasus Stunting pada balita cukup tinggi sebanyak 494 orang," ungkap Maesyal Rasyid.
Ia menambahkan seluruh OPD, para mitra pemda dan Forkpimda secara terintegrasi dan bergandengan tangan terlibat dalam program Gebrak Tegas di Kecamatan Mauk tersebut.
"Kita telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam program ini, ada pembangunan jambanisasi, air bersih, bantuan benih ikan dan bibit cabe merah kepada kelompok petani, pelayanan ibu-ibu hamil sekaligus pemberian vitamin," jelasnya
Dia menambahkan selain pemberian bantuan kepada masyarakat, kegiatan berupa edukasi dan sosialisasi hidup sehat kepada masyarakat dan para calon pengantin.
Setelah melakukan pencanangan program Gebrak Tegas, Pj Andi Ony, berserta unsur Forkpimda, Sekda Kabupaten Tangerang dan jajaran kepala OPD melakukan peninjauan ke beberapa lokasi diantaranya lokasi pembibitan ikan, pembangunan jambanisasi, pemberian bantuan sosial tunai, peninjauan sosialisasi bagi para calon pengantin dan Puskesmas Mauk. (Red)