Dalam sambutannya, H. Mad Romli mengatakan upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tangerang telah dilakukan secara kolaboratif dan lintas sektor, baik pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, masyarakat maupun pihak swasta. Dia berharap dengan adanya kunjungan lapangan dan FGD tersebut pelaksanaan program percepatan penurunan stunting yang telah dilakukan dapat dievaluasi secara obyektif dan ditemukan solusi terhadap kendala dan hambatan yang dihadapi.
"Saya berharap mudah-mudahan kunjungan dan Focus Group Discussion ini, pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tangerang bisa dievaluasi secara menyeluruh dan obyektif, sekaligus menemukan solusi atas kendala yang kita hadapi di lapangan," kata H. Mad Romli.
Dia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Tangerang telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang terdiri dari bidang pelayanan, komunikasi dan pendampingan, koordinasi dan perencanaan, bidang data dan sekretariat tim TPPS.
"Kepada TPPS Kabupaten Tangerang, saya ucapkan terima kasih atas komitmen kuat dalam menjalankan tugas dalam rangka upaya penurunan kasus stunting di Kabupaten Tangerang," ucapnya.
Sementara itu Ketua Tim Kunjungan Pengendali Teknis BPK, Arif Wicaksono mengungkapkan bahwa kunjungannya ke Kabupaten Tangerang dalam rangka melakukan sampling untuk mendapatkan informasi terkait penanganan stunting di tingkat kabupaten, dinas, puskesmas sampai dengan posyandu.
"Kami didampingi dari Tim Kemenkes akan menggali seperti apa pelaksanaan program penurunan stunting, dengan harapan nanti target 14 persen mudah-mudahan bisa dicapai di tahun 2024," ungkapnya. (red)