Satpol PP Kabupaten Tangerang dan aparat gabungan membongkar paksa delapan bangunan, empat bangunan di kemantren dan empat bangunan di jalan baru gardu Desa Cikasungka.

Menurut Camat Solear Saedaman, kendati delapan bangunan telah di bongkar namun pihaknya tetap memonitor secara rutin sehingga di pastikan tidak ada lagi bangunan yang berdiri di situ.

"Dulu beberapa bangunan pernah di bongkar oleh Satpol PP Kabupaten Tangerang atas keluhan masyarakat lantaran di duga kuat bangunan itu di jadikan tempat prostitusi, namun di bangun kembali oleh pemiliknya," paparnya.

Sementara Kasi Trantib Kecamatan Solear, Sastra membenarkan bahwa kami siap memonitor pasca dibongkarnya warung-warung esek, paling tidak satu minggu sekali ujar Sastra mantan kasi Trantib Kecamatan Kelapa dua saat di konfirmasi di ruang kerjanya jumat (17/02/2023).

Berdasarkan pantauan di lapangan jumat (17/02/2023) pasca penertiban oleh Sat Pol PP Kabupaten Tangerang masih banyak material yang menumpuk dan belum di angkut oleh pemiliknya, di duga kuat usai di bongkar sendiri oleh pemiliknya lalu sengaja material bangunan itu di biarkan di situ, suatu saat petugas lengah dan lupa maka akan di bangun kembali. Persis di sampingnya sebuah bangunan yang telah di bongkar karena di duga kuat sebagai gubuk asmara, justru warung tersebut sedang di bangun kembali oleh pemiliknya yang bernama emak Yanti.

"Saya di suruh bangun lagi oleh oknum aparat untuk menjual kopi, kalau jual kopi saja mah boleh, karena di warung saya tidak menyediakan perempuan pak," tuturnya.
(war)