Dalam orasinya, direktur eksekutif LSM BP2A2N Ahmad Suhud mengatakan, aksi unjuk rasa dilatarbelakangi kekecewaannya kepada Kepala Dinas Tata Ruang Bangunan (DTRB) Firzada Mahali, yang dianggap tidak kooperatif.

"Ada kurang lebih 10 item surat yang kami layangkan berdasarkan laporan masyarakat kepada DTRB selama kurun waktu tahun 2022. Akan tetapi surat-surat tersebut tidak pernah digubris atau tidak diberikan balasan. Untuk itu, tuntutan kami adalah copot Kadis DTRB," paparnya.

Lanjut Ahmad Suhud sampaikan dalam pembahasan di audensi, terkesan pihak DTRB yang diwakili oleh kasi Wasdal Herdin, Deni dan Edi John hanya tertuju kepada satu permasalahan saja yaitu terkait satu sekolah dengan 3 lantai yang berada di lokasi hunian.

"Yang kami harapkan secara umum yakni 10 item permasalahan bangunan yang kami telah sampaikan. Jawaban terkait permasalahan sekolah berlantai tiga pun tidak memuaskan," tandasnya.

DTRB melalui Kasi Wasdal Herdin mengatakan, bahwa DTRB tidak akan melakukan penyegelan kepada sekolah yang dituju, karena berdasarkan kemanusiaan dan malah mereka juga melontarkan kata-kata tidak pantas di dalam forum.

"Mereka juga akan membongkar kantor LSM BP2A2N yang kami anggap ini suatu ancaman tapi sebelum membongkar kantor kami, Bongkar dulu rumah Kasi Wasdal Herdin yang dua lantai itu," tegasnya.

Sebelumya, Kasi Wasdal DTRB Herdin dalam audensi mengatakan bukannya kami tidak menanggapi, kami respon setiap aduan dari masyarakat.

"Tapi untuk satu permasalahan terkait sekolah tiga lantai kami katakan tidak dapat menyegelnya karena berdasarkan kemanusiaan, disana ada ratusan murid, dan PBG nya sedang dalam proses," ucapnya.

(Tim)