Puluhan mobil truck tanah berjejer parkir di bahu jalan sehingga mengganggu aktivitas warga serta orang tua yang mengantarkan anaknya ke sekolah.

Selain itu dengan adanya parkir liar mobil truck tanah di situ akan merusak pemandangan dan terlihat kumuh.

Menurut Kasi Trantib Kecamatan Solear H. Sudin Wahyudin, SKM ketika di hubungi via telephon mengatakan penertiban kali ini kami berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang dan Alhamdulillah puluhan mobil truck berhasil kami usir keluar dari lokasi ujarnya. Rabu (14/12/2022).

Tindak lanjut dari pada pembertiban mobil truck tanah ini atas keluhan masyarakat Perumahan Taman Adiyasa yang resah melihat mobil berjejer sepanjang bahu jalan serta mengganggu pemandangan tuturnya.

Sementara Kadus 3 Desa Cikuya Julaeni SH sudah pernah menyampaikan surat himbauan kepada Kapospol Adiyasa, Dinas Perhubungan, ketua RT dan Ketua RW setempat agar turut serta membantu menertibkan parkir liar di bahu jalan, Namun sayangnya para supir truck tanah masih saja membandel tandas kadus 3.

Hal senada di sampaikan oleh ketua RW 007 Desa Cikuya Bakat S.IP. M.Si, mobil truck itu bukannya berkurang malah bertambah banyak yang parkir sembarangan di situ ucapnya.

Terkait dengan maraknya parkir liar, ada beberapa warga menyampaikan bahwa ada mobil truck tanah yang sudah berani masuk parkir ke arah jalan Blok M, kalau ini di biarkan maka akan merusak jalan di pemukiman warga, kami sudah laporkan kepada ketua RT setempat tapi tidak ada tanggapan sama sekali, dan akhirnya kami laporkan kepada pihak pemasaran ujar Irzal warga Blok L.

Di tempat yang sama, pihak PT.Puri Adiyasa menertibkan beberapa warung yang berdiri di atas lahan milik PT. Adiyasa Konstrindo, beberapa petugas merubuhkan warung yang berjejer di atas lahan tersebut.

Asep Manager PT. Adiayasa Konstrindo mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada pemilik warung agar segera membongkar sendiri bangunannya namun sampai saat ini belum ada yang mengindahkan peringatan kami sehingga dengan terpaksa kami rubuhkan bangunan terangnya.

Salah satu pedagang mengaku saya sudah setorkan uang ke pospol Adiayasa, tapi sekarang warung saya di bongkar tuturnya. Agar pedagang dapat berjualan di situ kami harus menyetorkan uang kepada Kapospol adiayasa, adapun jumlahnya variatif bebernya.

(War)